Senin 28 Aug 2017 23:30 WIB

Warung Bakso Gunakan Babi tak Kantongi Surat Laik Sehat

Bakso memakai daging babi (ilustrasi)
Foto: Antara
Bakso memakai daging babi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menyatakan bahwa warung bakso Mekar terindikasi menggunakan daging babi untuk baksonya. Hingga kini warung bakso tersebut juga tidak mengantongi surat laik sehat.

"Kami lakukan pemeriksaan surat laik sehat, ternyata mereka tidak punya," kata Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, Helda S Munir di Pekanbaru, Senin (28/8).

Pemeriksaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru dilakukan setelah pihaknya menerima surat rekomendasi penghentian sementara kegiatan warung Bakso Mekar, Jalan KH Ahmad Dahlan Pekanbaru oleh Balai Besar Pengawsan Obat dan Makanan (BBPOM_Pekanbaru.

Dalam surat yang dikeluarkan 23 Agustus 2017 lalu itu disebutkan bahwa warung bakso Mekar diminta untuk tutup karena terdeteksi fragmen spesifik porcine (babi). Helda mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan BBPOM Pekanbaru terkait temuan tersebut.

Sementara terkait tidak dikantonginya surat laik sehat, dia mengatakan saat ini pengelola Bakso Mekar tengah mengurusnya. "Sekarang mereka melakukan pengurusan izin (surat laik sehat). Kalau sudah diurus, nanti kita koordinasi kembali dengan BBPOM," tuturnya.

Terpisah, Suharyanto pemilik warung Bakso Mekar saat dikonfirmasi membenarkan bahwa warungnya tidak memperpanjang surat tidak laik sehat. Ia beralasan bahwa surat itu belum sempat diurus karena pada saat bersamaan lokasi tempat ia berusaha direnovasi.

"Sebelumnya sudah ada, karena kemarin 'break' untuk bangun ruko mungkin mati tidak dibayar," katanya.

Sementara itu, terkait temuan BBPOM Pekanbaru yang menyebutkan bahwa daging bakso yang ia sediakan mengandung babi, Suharyanto membantahnya dengan tegas. Dia mengatakan sejak memulai usaha dari warung kecil sederhana pada 2004 silam hingga menempati ruko, bakso yang ia siapkan selalu menggunakan daging sapi asli.

"Daging sapi beli dari pasar, kemudian digiling di pasar," katanya yang menyebutkan ia biasa berlangganan di Pasar Cik Puan Pekanbaru. "Makanya saya kaget kok bisa seperti ini," ujarnya lagi.

Sementara itu, ia menuturkan warungnya telah tutup sejak Kamis kemarin (24/8) atas permintaan BBPOM Pekanbaru. Dirinya berharap usaha warungnya dapat kembali beroperasi dan dinyatakan bersih dari dugaan menggunakan daging babi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement