Rabu 01 Jul 2015 06:46 WIB

Kasus Bakso Bercampur Daging Babi Diminta tak Dibiarkan

Aparat Polsek Citeureup mengamankan bakso daging babi.
Foto: Antara
Aparat Polsek Citeureup mengamankan bakso daging babi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Sekretaris komisi II bidang ekonomi dan keuangan DPRD Kalimantan Selatan Iskandar Zulkarnain meminta pihak terkait agar jangan membiarkan kasus dugaan bakso bercampur daging babi.

"Sebagaimana pemberitaan sejumlah media massa belakangan ini, ada temuan dugaan bakso bercampur daging babi di Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel. Hal itu jangan dibiarkan," ujarnya di Banjarmasin, Rabu (30/6).

Pasalnya, lanjut wakil rakyat yang bergelar sarjana ekonomi itu, pembiaran terhadap kasus dugaan bakso bercampur daging babi tersebut, bisa berdampak kepada pedagang bakso lainnya.

Kan kasihan kalau pedagang bakso lain tidak laku, karena orang enggan membeli/mengonsumsi dengan ada kasus dugaan jenis makanan itu bercampur daging babi," kata politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Padahal mereka itu termasuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang harus mendapat perlindungan serta pembinaan sebagai penunjnag ekonomi mikro melalui sektor nonformal, lanjutnya. Dia mau bicara banyak mengenai kasus dugaan bakso bercampur daging babi di 'kota apam' Barabai (165 kilometer utara) Banjarmasin, kecuali yang berkaitan dengan Komisi II DPRD Kalsel.

Karena, menurut dia, kasus dugaan bakso bercampur daging babi itu banyak pihak yang berkompeten, seperti di DPRD Kalsel sendiri bisa masuk ranah Komisi I bidang hukum dan pemerintahan, serta Komisi IV bidang kesra.

Kemudian secara institusi yang bisa menyoroti dan menangani permasalahan makan yang bercampur barang haram itu, antara lain Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), serta aparat penegak hukum.

"Yang terpenting bagaimana agar pedagang-pedagang bakso itu jangan sampai kehilangan pendapatan, karena usaha mereka terganggu dengan ulah di antara rekannya yang diduga mengolah makanan tersebut bercampur daging babi," demikian Iskandar.

Sementara itu, dari hasil uji laboraturium terhadap bakso yang diambil pihak berwenang di HST, ada satu di antaranya positif bercampur daging babi. Kasus dugaan bakso bercampur daging babi tersebut, kini sedang dalam penanganan pihak berwajib setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement