Senin 28 Aug 2017 19:32 WIB

Peluncuran DItunda, ‘Pak Ogah’ Dapat Pelatihan Tambahan

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Kanit Pendidikan dan Rekayasa Satlantas Polres Jakpus AKP Antoni Wijaya (kiri) memberikan pelatihan kepada 'Pak Ogah' atau calon Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (supeltas) di Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (23/8).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Kanit Pendidikan dan Rekayasa Satlantas Polres Jakpus AKP Antoni Wijaya (kiri) memberikan pelatihan kepada 'Pak Ogah' atau calon Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (supeltas) di Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Peluncuran Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) yang sejatinya diluncurkan, Sabtu (26/8), lalu mengalami penundaan lantaran belum adanya kejelasan anggaran. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra sebagai inisiator program ini mengatakan, para Supeltas atau ‘Pak Ogah’ akan mendapatkan pelatihan tambahan sembari menunggu kepastian anggaran dan peluncuran. 

Satu pekan sebelumnya, sebanyak 480 'Pak Ogah' itu telah menjalani pelatihan. "Ya latihan tetap dilakukan," ujarnya pada Republika.co.id, Senin (28/8).

Kepolisian juga sedang memetakan titik-titik yang akan menjadi lokasi penempatan Supeltas. "Hanya kita sedang bagikan posnya nanti secara serentak. Tetap latihan, operasional bisa hanya belum bisa gunakan bagi posnya saja gitu," kata Halim. 

Kepolisian, menurut Halim, juga sudah menyiapkan atribut Supeltas berupa peluit, rompi dan seragam. Namun dia menuturkan, atribut tersebut belum akan dibagikan sebelum adanya kejelasan anggaran. "Ya itu apabila nanti sudah jelas anggarannya gitu," kata dia. 

Halim menambahkan, Polda Metro Jaya masih masih berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta untuk membahas masalah anggaran tersebut. 'Pak Ogah' merupakan sebutan untuk orang yang kerap menjaga di persimpangan dengan meminta bayaran uang receh.

Sebelumnya, Halim mengeluarkan usulan agar mereka direkrut sebagai sukarelawan yang membantu polisi. Mereka juga akan mendapatkan upah atau gaji. 

Dengan gaji tersebut, kepolisian berharap tidak ada lagi pungli yang dilakukan para 'Pak Ogah' terhadap para pengendara. Polisi juga akan terbantu tugasnya dalam mengurai lalu lintas. Terkait masalah anggaran, Dirlantas Polda Metro Jaya akan membicarakan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar bisa menggunakan dana Company Social Responsibility (CSR) dari beberapa perusahaan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement