REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Penyebaran ideologi radikal di Indonesia dinilai semakin mengkhawatirkan selama beberapa waktu terakhir. Untuk itu, Taruna Merah Putih menggelar Parade Kebhinekaan Nusantara di Jalan Raya Perumnas 2, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Ahad (27/8) sebagai upaya untuk menggugah rasa nasionalisme dan kebhinekaan segenap lapisan masyarakat.
"Acara ini diikuti oleh para tokoh agama, anak muda dari berbagai komunitas, bermacam-macam organisasi masyarakat untuk menunjukkan bahwa ideologi pancasila itu sudah kuat dan kokoh di Kabupaten Bogor dan Indonesia," ungkap ketua Umum DPP Taruna Merah Putih Maruarar Sirait usai membuka kegiatan Parade Kebhinekaan Nusantara di Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Ahad (27/8).
Maruarar mengaku, kesenjangan memang masih menjadi permasalahan utama di Indonesia. Namun, lanjut dia, kesenjangan tersebut tak akan selesai jika dilawan dengan ideologi radikalisme atau terorisme.
Menurut dia, apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo dalam melakukan pemerataan sebagai cara mengatasi kesenjangan adalah hal yang patut diapresiasi. "Misalnya program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Dana Desa yang dibagikan pada seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, itu langkah baik dan perlu kita dukung bersama," jelas Maruarar.
Dia mengatakan, Parade Kebhinekaan Nusantara yang menampilkan dan menyatukan beragam kebudayaan, suku, agama, dan ras dinilai sebagai gambaran kecil bentuk kebhinekaan masyarakat di Indonesia. Dengan bersatunya rakyat Indonesia yang beragam tersebut, tegas Maruarar, maka Indonesia akan bisa meraih cita-cita Bangsa, yakni menuju Bangsa yang makmur.
"Tapi kalau mau mengganggu kebhinekaan kita, kita semua harus hadapi itu. Kita harus percaya, radikalisme dan terorisme, tidak akan pernah ada jika semua lapisan masyarakat berideologikan Pancasila," papar Maruarar.