REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat optimistis Geopark Ciletuh Palabuhanratu (GCP) lolos nominasi "United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Global Geopark".
"Para nominator geopark yang nantinya lolos menjadi UNESCO Global Geopark (UGG) akan diumumkan di China dalam waktu dekat dan setelah penelaian dari tim UNESCO beberapa waktu lalu kami yakin GCP lolos," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Dana Budiman di Sukabumi, Jumat (26/8).
Bagi geopark yang lolos menjadi UGG maka akan diberikan piagamnya di Italia sekitar April atau Maret 2018 mendatang. Walaupun sudah mendapatakan penilaian, tetapi pihak UNESCO tetap melakukan pemantauan GCP untuk memastikan apakah benar layak menjadi UGG.
Saat ini tim dari Pemkab Sukabumi tengah melakukan kaji banding ke Geopark Batur dan Gunung Sewu di Bali. Tujuan rangkaian kerjanya tersebut untuk mencontoh dan melihat langsung geopark tersebut karena mampu mendulang pemasukan untuk daerah mencapai Rp1,2 miliar/bulan.
Lanjut dia, ada beberapa pengelolaan yang harus dicontoh seperti melibatkan berbagai komunitas dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk mengelola Geopark Batur tersebut. "Cara tersebut patut dicontoh selain untuk menambah pendapatan daerah juga bisa mendorong kreatifitas warga agar kesejahteraannya meningkat," tambahnya.
Dana mengatakan perlu kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengelola GCP, karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Apalagi jika sudah menjadi UGG semua komponen harus terlibat.
Banyak keuntungnya jika UNESCO menetapkan GCP menjadi global geopark seperti akan mempermudah mendatangkan wisatawan mancananegara yang contohnya adalah Bali yang sektor pariwisatanya menjadi tulang punggung perekonomian negara.