REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, menunggu kajian ulang yang akan dilakukan oleh tim sinkronisasi Gubernur dan Wagub Terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno, terkait kebijakan pelarangan sepeda motor melintas mulai dari Bundaran Senayan hingga Bundaran Hotel Indonesia.
"Ya, kita tunggu nanti seperti apa. Kita tunggu nanti kebijakannya seperti apa," ujar Saefullah di Balai Kota, Rabu (23/8).
Selain itu, Anies-Sandi juga memiliki solusi kemacetan. Yakni, dengan memperbaiki transportasi publik. Mereka memiliki janji adanya semua angkutan umum terintegrasi mulai dari kampung-kampung ke jalan protokol dengan sekali membayar Rp 5 ribu sebagai solusi mengurai kemacetan.
Mengingat hal tersebut, Saefullah mendukung janji kampanye Anies-Sandi apabila nanti diterapkan menjadi kebijakan. Tapi, ia tetap memikirkan bagaimana penerapan janji kampanye tersebut.
"Ya kita dukung nanti ya, polanya kita pikirkan," ucapnya.
Sebelumnya, Djarot mengatakan uji coba rencana pelarangan sepeda motor dari Bundaran Hotel Indonesia ke Bundaran Senayan akan dilaksanakan pada 12 September mendatang.
Djarot mengatakan hal ini dilakukan agar masyarakat beralih ke transportasi umum. Bagi pengendara yang bersikeras menggunakan sepeda motor, Djarot mengatakan, akan ada jalur alternatif.
Djarot sudah meminta Dinas Perhubungan dan Transportasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengkaji penempatan titik bus pengumpan. Bus pengumpan ini dijadikan angkutan penumpang melintasi Bundaran HI-Bundaran Senayan.