Rabu 23 Aug 2017 14:43 WIB

Pilgub Jabar, PAN Tunggu Keputusan Bima Arya

Rep: Zuli Istiqamah/ Red: Agus Yulianto
Ketum PAN Zulkifli Hasan
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketum PAN Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Amanat Nasional (PAN) belum memutuskan calon atau arah koalisi yang akan dijalani dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2018 mendatang. Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang diselenggarakan 21-23 Agustus ini, dorongan memang telah diberikan kepada salah satu kadernya Bima Arya untuk ikut menjadi bakal calon dalam Pilgub Jabar.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, pengerucutan calon yang akan didukung PAN ini dilakukan setelah salah satu kandidat Ridwan Kamil menyatakan ingin berpasangan dengan Wali Kota Bogor tersebut. Namun, dia mengatakan, langkah partai masih menunggu keputusan dari Bima Arya untuk maju atau tidak.

"Bima Arya sebagai wali kota minta waktu dua hari untuk memberikan jawaban bersedia untuk jadi wagub atau terus sebagai wali kota," kata Zulkifli dalam konferensi pers hasil Rakernas PAN ke-III di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Rabu (23/8).

Zulkifli mengatakan, pertimbangan Bima Arya inilah yang membuat PAN belum menentukan langkah selanjutnya. Termasuk arah koalisi dengan partai lain karena dalam Pilgub Jabar, PAN harus bergabung dengan partai lain untuk dapat mengusung calon.

Menurutnya, Bima Arya masih mempertimbangkan beberapa hal terkait keikutsertaannya dalam kontestasi orang nomor satu di Jawa Barat ini. Di antaranya, peluang terpilih kembali di Bogor masih cukup besar dibanding ikut dalam Pilgub.

"Karena kalau wali kota lagi surveinya ternyata 70 persen. Artinya kalau 70 persen kan biayanya juga hemat. Kalau wagub lebih bingung biaya kampanye. Jadi minta waktu (mempertimbangkan)," ujarnya.

Zulkifli menuturkan, partainya memang mengincar posisi wakil gubernur. Dengan lamaran dari Ridwan Kamil yang telah diusung Partai Nasdem, tentu menjadi peluang besar bagi PAN agar kadernya bisa mencalonkan diri.

Meski demikian, Ketua MPR RI ini mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan mendukung calon lainnya Deddy Mizwar. Hingga saat ini, partainya masih membuka peluang mendukung Deddy Mizwar yang telah diusung Partai Gerindra dan PKS.

"Kalau Deddy Mizwar tidak menawarkan (posisi wagub). Jadi tunggu jawaban Bima Arya. Kalau tidak bersedia, kita tidak ada wakil, kemungkinan besar (dukung) Deddy Mizwar. Tapi kalau ada wakilnya bisa ke Ridwan Kamil," tuturnya.

Sekjen PAN Eddy Soeparno menambahkan, pencalonan Bima Arya berpasangan dengan Ridwan Kamil memang menjadi opsi pertama. Menurut Eddy, PAN tentu ingin kadernya yang maju dalam Pilgub.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement