Senin 14 May 2018 23:11 WIB

Pernyataan Sudrajat di Debat Sulut Emosi Pendukung Hasanah

Debat publik ketiga Pilgub Jabar malam ini digelar di Depok.

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Sudrajat (kiri), Ahmad Syaikhu (kedua kiri) melambaikan tangan saat menghadiri kampanye akbar di Monumen Perjuangan Rakyat, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/5).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Sudrajat (kiri), Ahmad Syaikhu (kedua kiri) melambaikan tangan saat menghadiri kampanye akbar di Monumen Perjuangan Rakyat, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pernyataan akhir kandidat Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut  3 Sudrajat pada debat publik ketiga Pilgub Jabar di Depok memicu emosi pendukung pasangan lain. Alasannya, Sudrajat menyinggung soal ganti presiden.

Sudrajat saat menyampaikan pesan penutup dalam debat yang diselenggarakan di Universitas Indonesia, Senin (14/5) malam, mengatakan, apabila pasangan Asyik memenangi Pilgub Jabar 2018, maka pada 2019 bisa mengganti presiden. "Asyik menang 2019 kita akan mengganti presiden," ujar Sudrajat dalam debat yang disiarkan langsung melalui sebuah stasiun televisi itu.

Pernyataan Sudrajat tersebut diikuti dengan langkah wakilnya Ahmad Syaikhu yang membentangkan kaos yang bertuliskan "Gubernur 2018 Asyik, 2019 ganti presiden" Hal yang dilakukan pasangan Asyik menyulut emosi dari pendukung pasangan lain hingga suasana ruang debat menjadi riuh. Akibatnya, giliran untuk Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi menyampaikan kata akhir pun tertunda.

Pasangan calon nomor urut 2, pasangan Hasanah yang diusung PDIP, pun ikut bereaksi untuk menenangkan pendukungnya. "Tenang-tenang nanti kita bereskan, di belakang ada KPU," kata Hasanuddin.

Setelah massa berhasil ditenangkan, pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi pun bisa menyampaikan pesan penutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement