REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang juga digadang-gadang maju sebagai calon gubernur Jawa Timur melirik dukungan dari PKS dalam Pilkada Jatim 2018. Hal itu diungkapkan politisi senior PKS, Hidayat Nur Wahid.
Hidayat Nur Wahid mengatakan, PKS belum menetapkan calon yang akan diusung dalam Pilkada Jatim 2018. PKS menyadari bahwa posisinya di Jawa timur tidak sekuat di Jawa Barat ataupun di Jakarta. Menurut Hidayat, PKS akan mendukung aspirasi para ulama dan kyai di Jatim.
"Sampai hari ini proses masih berjalan. Gus Ipul juga mendekati PKS. Tapi kami masih belum sampai pada tingkat kesimpulan akhir, karena dengan Gerindra juga kami terus berkomunikasi. Masih lebih cair daripada di Jawa Barat," kata Hidayat Nur Wahid, di Gedung DPR RI, Senin (14/8).
Ia menyatakan ada beberapa tokoh yang sudah berkomunikasi dengan PKS, termasuk Sudirman Said. Tapi, masih belum ada yang mengerucut seperti di Jawa Barat. Secara umum, proses penetapan pencalonan di Pilkada Jawa Tengah, Jatim, NTB, Sulawesi selatan, Kaltim, Kalbar Sumatera selatan, Sumatera Utara masih berjalan.
Hidayat mengatakan, pada prinsipnya PKS sangat mementingkan usulan masyarakat dan para pengurus partai di daerah. "Kami lebih memaksimalkan bottom up, termasuk juga Deddy Mizwar dan Syaikhu itu pun juga usulan dari Jabar," kata Hidayat.
Di Jawa Timur, hingga kini usulan-usulan dari DPD masih sangat cair. Hidayat menambahkan, PKS juga belum tahu apakah Khofifah Indar Parawansa akan maju dalam Pilkada Jatim. Jika dulu PKB selalu mendukung Khofifah, kini partai yang diketuai Muhaimin Iskandar tersebut mendukung Gus Ipul. Hal ini turut menjadi bahan pertimbangan bagi PKS.
"Tentu Khofifah tidak cukup hanya dukungan dari para kyai, tapi harus dari partai-partai. Kalau ingin maju dari perseorangan tentu mekansmenya cukup rumit. Di Jawa Timur belum ada partai yang pasti mengatakan mendukung siapa. Kecuali PKB. PKB sudah tegas menyatakan dukungan untuk Gus Ipul," kata Hidayat.