Jumat 04 Aug 2017 15:24 WIB

Ini Cara Pemkab Tasik Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Qommarria Rostanti
Ilustrasi Ibu Hamil
Foto: pixabay
Ilustrasi Ibu Hamil

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya meresmikan penggunakan Sistem Informasi Rujukan Efektif Selamatkan Ibu dan Keluarga atau disingkat Si Resik mulai Jumat (4/8). Pemkab Tasik berharap Si Resik mampu membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tasikmalaya yang terbilang masih tinggi.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Yusep Yustisiawandana, mengatakan Si Resik berperan sebagai konsultan kehamilan demi kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi. Pasalnya angka kematian ibu dan bayi pada 2016 di Tasikmalaya mencapai masing-masing 45 dan 255 kasus. Pada 2015, angka kematian ibu hamil sebanyak 55 kasus dan bayi sebanyak 295 kasus.

Tahun lalu, Tasikmalaya berada di urutan keempat tertinggi kematian bayi dan ketujuh kematian ibu se-Jawa Barat. "Mudah-mudahan bisa tekan lebih jauh dari urutan itu, sampai Juni ini kematian ibu baru 14 orang, bayi 115-an, mudah-mudahan dengan sistem ini lebih baik," kata dia.

Cara penggunaan program Si Resik cukup mudah, yakni cukup dengan mengetik pesan singkat (SMS) dengan format saran#isi pertanyaan atau isi konsultasi lalu dikirim ke nomor telepon 08112306090 atau 0265544445. Nantinya, terdapat call center yang akan menjawab keluhan tersebut selama 24 jam. Setidaknya, ada delapan orang petugas call center yang berperan melayani keluhan menyangkut ibu hamil. "Masyarakat hubungi kami lalu si ibu lemah enggak tahu harus gimana lalu meninggal di jalan, kalau hubungi kami, kami tunjuk (fasilitas kesehatannya) dan di sana disiapkan sesuai kondisinya biar RS enggak usah tanya lagi tinggal ditangani," ujarnya.

Untuk mempermudah fungsi Si Resik, ibu hamil diharapkan sudah memperoleh pendataaan dari tingkat desa hingga kecamatan. Alhasil, ibu hamil dari usia muda sudah terpantau. Apalagi dengan wilayah terbilang luas, pendataan ini akan berperan untuk menindaklanjuti ibu hamil ketika membutuhkan pertolongan medis. "Misal yang jauh di Bojonggambir (kecamatan di perbatasan dengan Garut) laporan kondisi seperti apa, lalu help desk hubungi Singaparna Medical Center kasih tahu kondisinya, biar datang langsung tindak lanjut," jelas Yusep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement