REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Boni Hargens mengecam Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang menyatakan PDI Perjuangan sama dengan PKI. Pandangan itu dinilai sebagai pernyataan tidak rasional dan tidak berdasarkan fakta.
"Jangan berpolitik berdasarkan ilusi. Berpolitik harus cerdas, rasional dan berdasarkan fakta. PKI itu sudah tidak ada. Memainkan isu PKI, itu mengada-ada," ujar Boni Hargens yang juga menjabat anggota dewan pengawas kantor berita Antara di Jakarta, Rabu.
Boni menegaskan, PKI sudah dilarang melalui Tap MPRS No. XXV Tahun 1966. Dalam ketentuan tersebut, diatur dengan jelas tentang pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) dan pernyataan PKI sebagai organisasi terlarang, serta larangan terhadap paham Marxisme."Jadi, jelas PKI sudah tidak ada dan semua partai wajib menjunjung tinggi dasar ideologi negara, Pancasila," kata dia.
Menurut Boni, elite-elite politik seharusnya mengedepankan politik yang santun, rasional dan berdasarkan fakta. Tidak perlu mendiskreditkan lawan politik dengan ilusi-ilusi yang bisa mengancam nilai-nilai demokrasi.
"Mengumbar ilusi-ilusi yang tak berdasarkan juga menjadi contoh buruk bagi perkembangan demokrasi," tutur dia.
Boni menilai sudah sepantasnya Arief Poyuono menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar PDIP. Menurut dia, permohonan secara tertulis merupakan langkah berada bagi penyebar ilusi-ilusi.
"Sudah seharusnya dia minta maaf. PDIP adalah partai nasionalis yang menjunjung tinggi Pancasila, menghargai nilai-nilai demokrasi dan sudah memberikan sumbangsih besar bagi bangsa dan negara termasuk melahirkan pemimpin bangsa yang Pancasilais," kata dia.
Baca juga, Samakan PDIP dengan PKI, Arief Poyouno Bakal Kena Sanksi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyebutkan bahwa PDIP wajar disamakan dengan PKI. Dia menyampaikan hal ini menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Prabowo mempunyai ambisi presiden dengan mengkritik angka presidential threshold 20 persen sebagai lelucon politik.
"Bahwa wajar PDI Perjuangan disamakan dengan Partai Komunis Indonesia karena sering membuat lawak politik dan menipu rakyat" ujar Arief Poyouno dalam keterangan persnya, Senin (31/7).
Di berbagai media sosial ramai perbincangan, Arief Poyouno sudah meminta maaf kepada pengurus PDIP secara tertulis atas pernyataan yang menyamakan PDIP dengan PKI.