Selasa 01 Aug 2017 22:13 WIB

Warga Binaan Tewas, Kalapas Akui Over Kapasitas

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
Lapas (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Lapas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Asep Sopian (20), warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika di Jalan Rancamanuk, Baleendah tewas dengan luka lebam di tubuh saat dalam perjalanan dibawa ke Rumah Sakit Al Ihsan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (31/7) malam kemarin. Diduga Asep dianiaya oleh sesama warga binaan.

Terkait dugaan kelalaian petugas melakukan pengawasan, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Baleendah, Suprapto tidak membenarkan atau membantah hal tersebut. Namun katanya, diakui jika Lapas narkotika kelebihan kapasitas, dimana kapasitas lapas untuk 793 saat ini terisi 1237 warga binaan.

"Dari total 1237 warga binaan di lapas, tujuh orang petugas yang jaga setiap hari. Satu orang menjaga 300 orang," ujarnya kepada wartawan di kantornya, Selasa (1/8).

Ia mengungkapkan, para petugas jaga memiliki tiga shift waktu yaitu pagi sekitar pukul 07.30 WIB, siang pukul 13.30 WIB dan 19.30 WIB. Menurutnya, agar tidak terulang kejadian tersebut pihaknya akan memastikan jika para warga binaan dalam kondisi sehat. Selain itu akan dilakukan kontrol ke dalam blok setiap hari. Selain itu katanya agar tidak menambah kapasitas beberapa warga binaan dipindahkan ke Banceuy atau Sukamiskin.

Menurutnya, saat ini Kapolsek Baleendah tengah memimpin penyelidikan untuk mengetahui bagaimana delapan orang yang diduga menganiaya tersebut melakukan perbuatannya. Dua diantaranya merupakan warga binaan yang akan segera bebas.

Ia menuturkan, berdasarkan laporan dari petugas piket, pada Ahad pagi (30/7) salah seorang warga binaan melaporkan Asep Sopian yang tengah sakit. Kemudian sekitar pukul 10.00 WIB dibawa ke klinik lapas, usai diperiksa dan korban mandi terlihat luka lebam dimana diduga terjadi pemukulan.

Dirinya menambahkan, kemudian pada Senin (31/7) pagi kondisi Asep semakin memburuk dan akhirnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Al Ihsan. Namun, saat di perjalanan Senin malam menuju rumah sakit yang bersangkutan menghembuskan nafas terakhir.

Suprapto mengatakan kejadian penganiayaan diduga dilakukan saat korban yang masuk ke Lapas pada Mei lalu berada di dalam kamar. Saat ini, katanya jenazah tengah diotopsi di Rumah Sakit Sartika Asih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement