REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan menata ulang arus lalu lintas di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Penataan akan dimulai dari Stasiun Tanah Abang karena area tersebut menjadi sumber kemacetan.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Sigit Widjatmoko mengatakan penataan di wilayah itu terkait dengan integritas moda transportasi, rekayasa lalu lintas, dan menyediakan kantong-kantong parkir yang representatif. Ia berharap, penataan akan membuat lalu lintas menjadi lebih baik.
Sigit belum menyampaikan dengan detail kapan penataan akan dimulai. Meski demikian, Dishub DKI telah berkoordinasi dengan beberapa pihak termasuk PT KAI sebagai mitra kerja untuk membenahi wilayah itu. "Dishub sudah undang rapat stake holder terkait, termasuk KAI," kata Sigit saat dihubungi Republika, Senin, (31/7).
Sigit menuturkan secara teknis ada delapan tahapan pekerjaan yang akan dikerjakan dalam proyek tersebut. Pertama, pemasangan rambu lalu lintas di sekitar Jalan Jati Baru, Tanah Abang,
Kedua, pemasangan barrier di ujung jembatan layang Jalan Jati Baru sepanjang 10 meter. Ketiga, membuat arus lalu lintas keluar menuju Jalan Taman Jati Baru menjadi satu arah.
Keempat, membuat arus lalu lintas masuk menuju Jalan Taman Jati Baru. Kelima, membuat arus lalu lintas dua arah keluar dan masuk dari menuju Jalan Taman Jati Baru.
Keenam, pemindahan lokasi halte Jalan Jati Baru ke lokasi yang telah ditentukan. Ketujuh, pemasangan pagar untuk menghalangi kendaraan yang naik ke jalur pejalan kaki pada Jalan Jati Baru sepanjang 40 Meter. Kedelapan, pembuatan celukan sebagai pemberhentian bus feeder Transjakarta
Sigit mengatakan Dishub DKI juga berencana menata ulang lalu lintas di sejumlah stasiun lain seperti Stasiun Tebet, Stasiun Sudirman. "Dengan konsep penataan sama dengan Stasiun Tanah Abang," kata dia.
Warga yang kerap menuju Stasiun Tanah Abang, Uda Lambau (40 tahun) menyambut baik rencana pemerintah yang bakal menata ulang Stasiun Tanah Abang. Uda Lambau tiap hari menggunakan kereta dari Tangerang, Banten, untuk menjual dagangannya di Blok A Tanah Abang, ini berpendapat biang kemacetan di sekitar Stasiun Tanah Abang adalah pedagang kaki lima dan angkutan umum.
Angkutan umum sering ngetem di pintu keluar stasiun. "Kalau itu dibenahi jalanan di sini pasti lancar," kata dia.
Ia berharap Pemprov DKI segera memulai pekerjannya. "Mudah-mudah segera dilaksanakan. Enak kalau jalan tidak macet, waktu tempuh enggak lama," kata Uda Lambau.