REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Bentrok terjadi antara sopir Angkutan Kota (Angkot) dengan pengendara ojek daring di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jumat (28/7). Kepala Polsek (Kapolsek) Bekasi Utara Kompol Suroto mengatakan, bentrok tersebut berawal dari kesalahpahaman antara sopir angkot dan pengendara ojek daring.
"Kejadiannya tadi pagi katanya ada serempetan antara angkot dan ojek online," kata Kompol Suroto saat ditemui Republika.co.id, Jumat (28/7).
Dia menjelaskan, akibat dari kesalahpahaman tersebut, terjadilah baku hantam, dan langsung diamankan di Polsek Bekasi Utara. "Saya kurang jelas informasinya apa terjadi pemukulan. Terus terjadi pemukulan. Kita amankan dan bawa ke polsek untuk di mediasi," kata dia.
Dari kejadian ini, kata dia terdapat satu korban akibat terserempetnya pengendara ojek daring dengan angkot. Polisi akan melakukan penyelidikan untuk melihat perkembangan kasus.
"Sementara itu dulu, nanti kita liat perkembangannya seperti apa, ini baru di cek di tempat kejadian, pelaku dan korban di bawa ke polsek (tapi pelaku masih dicari)," kata Suroto.
Menurut korban yang bernama Iwan menjelaskan, penyerempetan terjadi saat angkot sedang menurunkan penumpang. "Angkot lagi nurunin penumpang, saya ditabrak dengan sengaja. Udah ditabrak udah gitu dia turun, ngoceh, saya ditonjok," kata Iwan.
Dia menjelaskan, saat membalas, rekan-rekannya yang sesama pengendara ojek daring tiba di lokasi, begitu pula rekan dari sopir angkot tersebut. "Pas balas nonjok, temennya (sopir angkot) datang semua. Terus saya diinjak, helm saya pecah.Yang luka jari tangan kiri, lutut kanan, pinggang diinjak," jelas dia.
Iwan mengaku tidak mengetahui alasan sopir tersebut menabraknya. Dia menjelaskan telah dipukuli oleh enam orang di depan pom bensin Perwira, Bekasi Utara. "Pertama bubar, ngejar ke stasiun, taunya mobilnya ada di pom bensin," ujar iwan.