Rabu 19 Jul 2017 13:07 WIB

Bali Siap Bersaing dengan 'Bali Baru'

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama (keenam dari kiri) berjalan bersama keluarga saat berkunjung ke objek wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali, Ahad (25/6).
Foto: Antara/Wira Suryantala
Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama (keenam dari kiri) berjalan bersama keluarga saat berkunjung ke objek wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali, Ahad (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bali masih menjadi destinasi favorit wisatawan dari berbagai negara dunia. Kepala Dinas Pariwisata Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra mengatakan hal yang perlu dicermati pelaku pariwisata adalah rata-rata lama tinggal atau length of stay wisatawan yang masih berkisar 10,8 hari, berdasarkan data Kementerian Pariwisata.

Perhitungan tersebut berdasarkan waktu kedatangan dan keberangkatan wisatawan di pintu masuk utama Bali. Namun, jika dikombinasikan dengan data BPS yang menyebut lama tamu menginap di hotel berbintang di Bali saat ini diperkirakan hanya berkisar 3-4 hari, sehingga masih ada selisih yang dicatat Kementerian Pariwisata.

"Sejumlah asumsi berkembang terkait selisih data ini, antara lain asumsi bahwa sebagian wisatawan memanfaatkan waktu berwisata ke daerah tetangga Bali, seperti Lombok dan sekitarnya. Atau, mereka bisa jadi menginap di vila selama masa liburan. Ini yang masih kami dalami," kata Yuniartha Putra, Rabu (19/7).

Pemerintah Provinsi Bali menaruh perhatian serius menyikapi hal ini sebab berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Wisatawan lebih sedikit membelanjakan uang mereka di Bali.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Sekretariat Daerah Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan Gubernur Bali sebelumnya memaparkan pemerintah pusat menggarap sejumlah destinasi pariwisata lain di Indonesia dengan ikon 'Bali Baru.' Kebijakan tersebut bukan bermaksud menyaingi Pulau Dewata sebagai koridor utama pariwisata Indonesia.

"Gubernur mengingatkan pelaku pariwisata lebih peka terhadap perubahan situasi, sehingga mengambil langkah antisipasi menghadapi persaingan ketat," katanya.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali terus meningkat dari tahun ke tahun. Wisman yang datang 2010 hanya 2.49 juta orang. Angkanya naik menjadi 2,75 juta wisman pada 2011 dan 2,82 juta wisman pada 2012.

Tiga tahun berikutnya, Bali kedatangan 3,27 juta wisman pada 2013, 3,76 juta wisman pada 2014, dan empat juta wisman pada 2015. Lonjakannya semakin signifikan pada 2016 mencapai 4,92 juta wisman atau dengan kata lain melonjak 23,14 persen dibanding setahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement