Selasa 18 Jul 2017 17:44 WIB

Polisi Tasikmalaya Gelar Seminar Pencegahan Perundungan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Hazliansyah .
Ilustrasi Stop Bullying
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Stop Bullying

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Anggota Polsek Cihideung turun tangan mencegah aksi perundungan (bullying) di lingkungan sekolah. Mereka mengadakan seminar pencegahan perundungan yang diikuti seratusan siswa SMK Artanita, Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (18/7).

Kepala Unit Binmas Polsek Cihideung, Aiptu Budi Hendrawan mengatakan, seminar antiperundungan dilakukan bertepatan dengan kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Sebab, ia tak bisa menampik bahwa kegiatan semacam MPLS berpeluang memunculkan perundungan terhadap peserta didik baru dari seniornya.

"Tadi kami sampaikan bahwa murid sekoleh mesti menghindari munculnya bullying, tindakan itu tidak bisa dibenarkan dan jangan sampai terjadi turun temurun antar angkatan," katanya.

Kegiatan yang rutin dilakukan tiap ajaran baru ini, kata dia diharapkan mampu menurunkan tindakan perundungan. Hanya saja, ia mengakui memang belum ada sanksi tegas bagi pelaku perundungan. Para pelaku hanya diberi sanksi ringan berupa peringatan.

"Sanksi tegas belum ada, hanya bisa memanggil orang tua lalu diberi peringatan dan teguran supaya tidak mengulangi," ujarnya.

Sementara itu, Bagian Kesiswaan SMK Artanita, Indi Widya Annisa memastikan anak didiknya tak melakukan perundungan. Apalagi dengan MPLS yang kini ikut menyertakan pengajar. Sehingga para murid senior tak bisa berbuat seenaknya.

"Kami selalu beri arahan supaya tidak ada tindakan bullying di sekolah ini, kami berusaha tangkal dari awal supaya tidak ada sistem dendam, kan bullying ini biasanya terjadi turun-temurun," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement