Selasa 18 Jul 2017 15:48 WIB

Ribut Antargeng Siswa SMP Jadi Penyebab Bully

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bilal Ramadhan
Rekaman yang disensor memperlihatkan siswa SMP yang melakukan aksi bully terhadap siswa lainnya di pusat perbelanjaan di Tanah Abang, Jakarta Pusat yang menjadi viral di media sosial.
Foto: Youtube
Rekaman yang disensor memperlihatkan siswa SMP yang melakukan aksi bully terhadap siswa lainnya di pusat perbelanjaan di Tanah Abang, Jakarta Pusat yang menjadi viral di media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang, Kompol Mustakim menyatakan pemicu terjadinya konflik yang berujung pada kasus bully yang menimpa SW (sebelumnya disebut SB) di Thamrim City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Jumat (14/7) lalu, adalah keributan dalam suatu kelompok main.

"Mereka (pelaku) hanya teman main dan teman sekolah saja dan juga teman FB. Kebanyakan tetanggaan dan satu grup di BOS (Brother of Santay). Sama-sama satu teman sepermainan," ucap Mustakim di Mapolsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (18/7).

SW awalnya diketahui sebagai salah saru anggota geng bermain bernama Brother of Santay (BOS). Peer group itu beranggotakan sejumlah anak dari Kebon Kacang dan Kebon Melati. Anggota BOS yang diketahui menjadi pelaku bulky berjumlah delapan orang. Delapanborang itu berasal dari berbagai sekolah.

Pelaku itu di antaranya AS siswi dari SMPN 273 Jakarta, HR dari SMP Muhammadiyah 6, RA dari SD Muhamadiyah 56, RZ dari SDN Kebon Melati 03, RN dari SDN Kebon Melati 02, SA dari SDN Kebon Kacang 01, AA dari SDN Kebon Kacang 03, SN dari SDN Kebon Kacang 01 dan F siswi dari SDN Kebon Kacang 01.

Kejadian bullying, lanjut Mustakim, pada awalnya dipicu lantaran kesalahpahaman yang terjadi antara korban yakni SW dan F. Awalnya F mengeluarkan kata-kata tentang  SW yang sombong lantaran tidak pernah bermain lagi ke Kebon Kacang.

"SW malah mengajak duel F. Hal tersebut diucapkan pada hari Selasa (11/7) lalu, pada pukul 09.30 di SD Kebon Kacang 01," ujarnya.

F justru mengadukan hal tersebut kepada delapan orang teman yang lain. Pada Jumat (14/7), korban dan para pembully tersebut bertemu. Korban pun mengalami bulky disertai kekerasan di pusat perbelanjaan Thamrin City lantai tiga itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement