Kamis 13 Jul 2017 19:31 WIB

Nama Simpang Susun Semanggi, Djarot: Baja Bukan Badja

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Teguh Firmansyah
Pekerja melakukan rangkaian uji coba Simpang Susun Semanggi di kawasan Semanggi, Jakarta, Kamis (13/7).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pekerja melakukan rangkaian uji coba Simpang Susun Semanggi di kawasan Semanggi, Jakarta, Kamis (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Simpang Susun Semanggi dikabarkan akan dinamakan Simpang Badja (Basuki Djarot).  Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengakui ada usulan nama Simpang Baja untuk Simpang Susun Semanggi.

"Bukan pakai 'D' tapi pakai 'J'. Kalau 'D' itu berarti Djarot. Baja itu kan memang banyak konstruksinya dari baja," ujar Djarot di Balai Kota, Kamis (13/7).

Selain itu, Djarot mengungkapkan nama resmi Simpang Susun Semanggi sedang dalam tahap pengusulan. Simpang Baja Semanggi merupakan nama yang diusulkan oleh Djarot.

Nama tersebut akan dibicarakan kembali dalam rapat pimpinan (rapim) yang akan datang. "Nanti ada dibahas pas rapat pimpinan, nanti dikasih nama. Baru satu," katanya.

Djarot kemudian menjelaskan alasan Simpang Susun Semanggi menjadi penting. Sebab Simpang Susun Semanggi dibangun untuk menyambut Asian Games 2018.

"Simpang Semanggi Tahun 61 ini dibuat  pada masa Soekarno untuk menghadapi Asian Games Tahun 62. Ini kita bangun simpang susun Semanggi dalam rangka Asian Games 2018. Karena ada Simpang Susun Semanggi karena kemacetan di Jakarta sudah diprediksi tahun 61 oleh Bung Karno dan Simpang Semanggi ini sudah tidak bisa menampung kemacetan di Jakarta," ujarnya.

Baca juga,  Ahok Bangga dengan Simpang Susun Semanggi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement