Rabu 05 Jul 2017 15:27 WIB

Tiga Nasihat Politik Abah Dim untuk Sudirman Said

 Pimpinan Pondok Pesantren Al Fadlillah, Kaliwungu, Kendal, Jateng, KH Dimyati Rois memberi nasihat politik kepada Sudirman Said.
Foto: ist
Pimpinan Pondok Pesantren Al Fadlillah, Kaliwungu, Kendal, Jateng, KH Dimyati Rois memberi nasihat politik kepada Sudirman Said.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Pimpinan Pondok Pesantren Al Fadlillah, Kaliwungu, Kendal, Jateng, KH Dimyati Rois memberi nasihat politik kepada Sudirman Said, yang datang bersilaturahim ke kediamannya di Kendal, Jateng, Rabu (5/7).  Ada tiga nasihat dari pria yang akrab dipanggil Abah Dim ini kepada Sudirman, yang baru masuk ke dunia politik.

Pertama, kembalikan politik pada definisinya. "Kalau politik dikembalikan kepada definisinya itu baik. Yakni segala upaya perbaikan yang dilakukan manusia untuk keselamatan dunia dan akhirat. Jadi bukan hanya di dunia, bahkan sampai ke akhirat," kata Abah Dim, yang mengutip kitab Ihya Ullumuddin karangan Al Ghazali.   

Abah Dim memandang, kekisruhan dalam politik karena para politisi lupa pada apa tujuan dari politik itu sendiri, yakni keselematan dunia dan akhirat.

Kedua jangan ngoyo atau ngotot. "Yang wajar-wajar saja. Segalanya dijalani sewajarnya saja. Tidak usah ngoyo. Yang ngoyo sering salah langkah," kata Abah Dim, yang juga menduduki posisi Musytasyar di PBNU.

Nasihat ketiga adalah harus baik kepada semua, termasuk pada lawan-lawan yang akan dihadapi jika kelak maju dalam Pilkada Jateng 2018.

"Sama semua harus baik. Jangan tidak baik," kata dia, melalui siaran pers kepada Republika.co.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement