Selasa 04 Jul 2017 16:39 WIB

Bendera ISIS di Kantor Polsek, Pengamat: Bolanya di Polisi

Rep: Santi Sopia/ Red: Teguh Firmansyah
Gerakan ISIS
Foto: Youtube
Gerakan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polsek Kebayoran Lama menerima ancaman teror dan dipasangi bendera mirip ISIS, Selasa (04/7) pagi.

Menurut Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi, dengan kejadian ini, Polri perlu meninjau ulang prosedur-prosedur keamanan standar yang diterapkan.  "Merespons ancaman ini dengan jiwa besar dan cerdas atau lebay, kini bolanya ada di tangan Polri sendiri," kata Khairul.

Hal itu, kata Khairul, agar jika suatu saat ancaman ini menjadi faktual dan korban jiwa tak terhindarkan.   Polisi dinilai perlu menijau ulang prosedur keamanan. Namun di sisi lain, kantor polisi tetap tak boleh menyeramkan.

Dia mengatakan, kantor polisi harus tetap terbuka bagi publik, dan menjalankan tugas fungsinya secara efektif. "Ini benar-benar tantangan yang serius untuk bisa merumuskannya," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, mengingat tugas dan fungsinya, ancaman terhadap keamanan fasilitas dan personel polisi bisa datang dari mana saja, cepat atau lambat.

Bisa dari kalangan sindikat kejahatan umum, ekonomi, narkoba, hingga pelaku kekerasan ekstrem atau siapa saja yang merasa dirugikan oleh tindakan-tindakan Polri.

"Kalau harus memilih, saya pilih mendukung dan mendorong Polri untuk berbenah serius agar mampu melaksanakan tugas dan fungsi sebaik-baiknya sesuai undang-undang, dan serius menghilangkan praktik-praktik buruk dalam setiap kiprahnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement