Kamis 29 Jun 2017 05:23 WIB

Motif Penyerangan Pos Jaga Polda Sumut Belum Jelas

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Agus Yulianto
Personel Brimob berjaga di dekat pos polisi Mapolda Sumut pascaperistiwa penyerangan, di Medan, Sumatera Utara (Ilustrasi)
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Personel Brimob berjaga di dekat pos polisi Mapolda Sumut pascaperistiwa penyerangan, di Medan, Sumatera Utara (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Motif penyerangan Pos Jaga Polda Sumatera Utara belum diketahui. Sebelumnya, telah ditetapkan empat tersangka penyerangan Pos Jaga Polda Sumut. Salah satu dari keempat tersangka tewas di tempat saat dibekuk aparat karena melakukan aksi penyerangan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, motif penyerangan saat ini masih didalami penyidik. "Motivnya sedang didalami," ujarnya singkat pada wartawan di Jakarta, Rabu (28/6).

Sedangkan ketiga tersangka atas nama Syawaluddin Pakpahan, Hendry Pratama alias Boboy, Firmansyah Putra Yudi dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pada hari yang sama juga berlangsung pemakaman tersangka yang tewas atas nama Andial Ramadhana.

Jenazah Ardial Ramadhana dikuburkan di atas kuburan kakeknya an. Amsyarif (wafat pada 1972), neneknya Hj Rukiah Ali Binti Malik (wafat pada 2008) dan pamannya Teguh Hek Syahputra Bin Syaiful Am (wafat pada 1992) / dalam satu lubang kuburan yang sama. Jenazah Ardial Ramadhana bin Zulkarnaen dimakamkan di Perkuburan Islam Jl. Kemiri I Lk. I Kel. Sudirejo II Kecamatan Medan Kota dan dihadiri sekitar 15 orang termasuk keluarga Ardial Ramadhana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement