REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Empat orang diamankan polisi terkait penyerangan di Mapolda Sumut, Ahad (25/6). Hal ini disampaikan Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel usai meninjau rumah salah seorang pelaku penyerangan di Jl Pelajar Timur Gang Kecil, Binjai, Medan Denai, Medan. "Kami sudah tangkap empat orang yang diduga bagian dari jaringan ini," kata Rycko, Ahad (25/6).
Rycko belum mau menyebutkan nama atau inisial empat orang yang diamankan anak buahnya. Begitu juga dengan peran mereka masing-masing dalam kasus penyerangan tersebut."Perannya, nanti ya. Mohon doa mudah-mudahan bisa tuntas," ujar dia.
Rumah yang ditinjau Kapolda Sumut dan jajarannya itu dihuni pelaku penyerangan yang ditembak di bagian paha, Syawaluddin Pakpahan. Dia tinggal di rumah tersebut bersama seorang istri dan empat anaknya. Keluarganya sudah diamankan polisi.
Dari rumah Syawaluddin, petugas menyita sejumlah barang bukti. Beberapa di antaranya sejumlah dokumen, buku-buku, poster bergambar pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi, pelat pencetak, dan cakram VCD."Ada dokumen tentang cara-cara melakukan serangan bunuh diri, termasuk beberapa buku untuk anak-anak tentang kisah perang. Ini kami dalami dan akan berkoordinasi dengan BNPT karena ada doktrinisasi," kata Rycko.
Selain itu, dari rumah tersebut, ditemukan pula sebilah pisau yang mirip dengan yang digunakan pelaku menyerang petugas di Mapolda Sumut."Kami menemukan sebilah pisau mirip dengan yang menyerang anggota kami. Pisaunya sama, mereknya sama, bentuknya sama, barunya pun sama," ujar dia.
Seperti diketahui, dua orang menyerang pos penjagaan Mapolda Sumut, Ahad (25/6) sekitar pukul 03.00 WIB. Kedua pelaku sempat berkelahi dengan dua personel yang berjaga.Seorang polisi tewas dengan sejumlah luka akibat senjata tajam. Seorang pelaku kemudian ditembak mati oleh polisi, sementara seorang lainnya, Syawaluddin Pakpahan, ditembak di bagian paha. Saat ini, jenazah polisi dan pelaku yang tewas telah dibawa ke RS Bhayangkara Medan.