REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mensos Khofifah Indar Parawansa seharian memantau pencairan bansos nontunai Program Keluarga Sejahtera (PKH) di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Jumat (23/6). Dia ingin memastikan bahwa ibu-ibu penerima PKH bisa Lebaran dengan tenang karena tidak lagi memikirkan kebutuhan sekolah anak mereka.
"Setelah Lebaran anak-anak biasanya mulai pendaftaran ulang sekolah. Maka saya berharap dana PKH membantu meringankan pemenuhan kebutuhan sekolah," katanya di Balai GOR Desa Dolokgede, Kecamatan Tambak Rejo, Kabupaten Bojonegoro dan di kantor Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, dalam siaran kepada republika.co.id, Sabtu (24/6).
Dalam kunjungannya di dua kabupaten tersebut, Khofifah memastikan dana sebesar Rp 145,84 miliar diterima langsung oleh 71.173 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). "Dana ini terdiri dari Kabupaten Jombang sebanyak 30.680 KPM senilai Rp 57,96 miliar dan Kabupaten Bojonegoro sebanyak 46.493 KPM senilai Rp 87,88 miliar. Alhamdulillah saya lihat keceriaan dan kebahagian terpancar dari wajah ibu ibu yang menerima PKH," ujarnya.
Seorang penerima PKH di Kabupaten Bojonegoro, Siti Mukharomah (35 tahun) mengaku sangat senang menerima pencairan bansos tersebut. Siti awalnya tampak gemetar saat diminta memasukkan PIN ke mesin Electronic Data Capture (EDC).
Gerakan tubuh dan ekspresi wajahnya menunjukkan Siti bingung dan ragu. Maklum, momen itu merupakan pertama kalinya bagi Siti menggunakan kartu ATM. "Takut, sampai keluar keringat dingin. Saya sempat gemetar takut salah," ucap Siti lugu.
Siti memiliki dua orang anak. Anak pertama akan memasuki SMP tahun ini, sedangkan anak kedua berusia satu tahun. Siti mengaku, uang bantuan akan digunakan membeli susu dan keperluan anak sekolah.
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat memastikan, penerima PKH otomatis menjadi penerima Beras Sejahtera (rastra). Pasalnya, di lapangan masih terdapat beberapa peserta PKH yang belum mendapatkan rastra.
"Pendamping PKH wajib memastikan KPM yang didampingi menerima rastra, jika belum segera laporkan ke Dinas Sosial setempat. Dari yang hadir, tadi saya cek ada 21 KPM yang belum dapat rastra," tutur Harry.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Kuswiyanto yang turut hadir memantau proses pencairan bansos menyampaikan harapanya agar program PKH dapat membawa warga Kabupaten Jombang menjadi lebih sejahtera.
"Mudah-mudahan dengan program PKH dapat membawa sukses warga sini, caranya gimana, uang yang ini nanti dibuat beli buku, tas sama sepatu. Sisihkan juga untuk ditabung ya ibu-ibu," kata Kuswiyanto.