Kamis 22 Jun 2017 16:29 WIB

Polda Metro Uji Urine Pengemudi di Terminal Pulogebang

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Anggota Pramuka dikerahkan di Terminal Pulogebang, memberikan arahan kepada penumpang yang menanyakan bus tujuannya.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Anggota Pramuka dikerahkan di Terminal Pulogebang, memberikan arahan kepada penumpang yang menanyakan bus tujuannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bersama Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menggelar tes urine di Terminal Pulogebang Jakarta Timur, Kamis (22/6). Uji itu dilakukan kepada sejumlah sopir dan kernet bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Halim Panggara mengatakan, upaya ini merupakan rangkaian operasi Ramadniya 2017. "Pengecekan terhadap pengendara pengemudi bus angkutan luar kota untuk mengamankan masyarakat dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas," kata dia di Terminal terpadu Pulogebang, Kamis, (22/6).

Halim menyebut, kepolisian menyiapkan ada 200 botol untuk tes urine pengendara dan kernet bus dalam operasi tes narkoba ini. Hingga sore ini, Halim mengatakan, ada dua orang yang telah terbukti mengkomsumsi alkohol sehingga dilarang untuk mengemudikan bus.

"Saya sudah lakukan koordinasi dengan (tim) kesehatan tadi bahwa ada dua orang yang terkena alkohol, tentu sanksinya tidak bisa mengendarai bus," kata dia.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan menyebutkan akan melakukan proses hukum kepada awak bus yang terbukti positif narkoba maupun yang membawa narkotika saat dilakukan tes urine. Jika barang bukti ditemukan diatas satu gram untuk shabu maka akan diproses pidana.

"Apabila ditemukan hanya sisa pakai atau barang bukti dibawah ketentuan maka direhab maka yang bersangkutan harus dikirim ke rumah sakit rehabilitasi," kata Nico.

Dirnakoba Podla Metro Jaya juga secara rutin melakukan kegiatan serupa dengan menggandeng instansi terkait. Bahkan, menurut Nico, operasi serupa akan dilakukan di beberapa stasiun, pelabuhan dan bandara.

Ini agar pengemudi selalu meyakini bahwa dia bebas narkoba dan bertanggungjawab baik terhadap dirinya maupun penumpangnya. "jika dalam kondisi sehat maka dapat mengemudikan dengan baik dan perjalanan dapat berjalan dengan lancar dan selamat," kata Nico.

Sejumlah awak bus secara bergantian menjalani tes urine. Mereka yang tidak terbukti mengonsumsi narkoba dan alkohol langsung diberikan bingkisan sembako secara gratis. Arif Satrio

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement