REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR Anang Hermansyah mencermati secara serius hasil survei mengenai tokoh atau figur yang memiliki elektabiltas tinggi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018. Nama Anang termasuk yang memiliki elektabilitas tinggi.
"Saya ikut kehendak masyarakat Jawa Timur. Yang pasti temuan survei tersebut saya cermati serius," kata Anang dalam pernyataan yang disampaikan kepada pers di Jakata, Senin (12/6).
Setelah publikasi yang dilakukan Ahad (11/6), banyak pertanyaan terkait nama Anang yang disebut dalam pilkada gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur (Jatim). Hasil survei Indikator Politik Indonesia menempatkan Anang berada di peringkat enam besar tokoh atau figur yang memiiki elektabilitas tinggi menjelang Pilkada Jawa Timur.
Hasil survei itu menyebutkan secara jelas nama-nama yang memiliki elektabiltas menjelang pilkada Jatim. Secara berturut-turut, yaitu Syaifullah Yusuf, Tri Rismaharini, Khofifah Indarparawansa, Agus Harimurti Yudhoyono, Abdullah Azwar Anas, serta Anang Hermansyah.
Anang merupakan anggota DPR dari Fraksi PAN untuk Dapil Jatim IV yang meliputi wilayah Jember dan Lumajang itu mengapresiasi survei itu. "Saya mengapresiasi hasil temuan survei Indikator Politik Indonesia tersebut. Temuan tersebut merupakan cerminan dari aspirasi masyarakat," kata Anang.
Terkait dengan apakah bakal serius dalam pilkada Jawa Timur, dia menegaskan akan mengikuti kehendak publik. "Saya mengalir saja. Saya sami'na wa atha'na dengan kemauan masyarakat Jatim. Saya ikut kehendak masyarakat Jatim. Yang pasti temuan survei tersebut saya cermati serius," kata Anang.
Namun saat ditanya persoalan di Jawa Timur yang perlu ditata, musisi asal Jember ini menuturkan potensi ekonomi kreatif di Jawa Timur hingga saat ini belum digali maksimal. Padahal, potensi di sektor ekonomi kreatif di Jawa Timur cukup signifikan.
"Misalnya, di kota-kota di Jawa Timur seperti Surabaya, Malang, Jember, Banyuwangi dan daerah-daerah lainnya sangat besar potensi di sektor ekonomi kreatif. Namun hingga saat ini belum digali lebih maksimal," kata Anang.
Anang menyebutkan Jawa Timur memiliki potensi ekonomi kreatif yang luar biasa seperti sektor pariwisata, kuliner, termasuk musik. Khusus untuk musik, Anang menyebutkan Jawa Timur menjadi barometer musik Indonesia.
"Namun belakangan musik di Jawa Timur mengendur. Sentuhan pemerintah dibutuhkan untuk menjadikan musik dari Jawa Timur kembali menjadi barometer dalam kancah musik nasional," kata Anang.
Menurut dia, kepala daerah Jawa Timur mendatang harus meneruskan yang baik yang telah dilakukan Soekarwo dan membuat terobosan baru untuk peningkatan ekonomi masyarakat Jatim.
"Kepala daerah Jatim yang akan datang harus menbuat terobosan baru. Salah satu yang mestinya digarap adalah mendorong ekonomi kreatif lebih maju. Jawa Timur sangat berpeluang untuk mendorong sektor ini," kata anggota Komisi X DPR ini.
Di bagian lain, Anang juga menyinggung soal penegakan hak cipta atas karya cipta di lingkungan pondok pesantren di Jawa Timur. Menurut dia, saatnya karya-karya ulama di pondok pesantren dilindungi dari sisi karya cipta.
"Karya ulama-ulama di pondok pesantren harus dihargai agar terlindungi UU Hak Cipta," kata Anang.