Senin 29 May 2017 09:49 WIB

Keluarga Terduga Teroris Jadi Pendiam Usai Dimintai Keterangan Polisi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ratna Puspita
Simpatisan membagikan bunga mawar kepadasupir angkot pada aksi simpatik di lokasi kejadian bom, Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Ahad (28/5).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Simpatisan membagikan bunga mawar kepadasupir angkot pada aksi simpatik di lokasi kejadian bom, Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Ahad (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kepolisian tak melakukan penahanan terhadap H (33 tahun) dan I (27), pasangan suami-istri yang merupakan saudara dari terduga pelaku bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Ahmad Syukri, pekan lalu. Meski begitu, H dan I menjadi pendiam pascapemeriksaan oleh kepolisian.

H dan I dibawa polisi ke Mapolres Garut pada Jumat (26/5) siang. Pada sore hari, polisi langsung memulangkan keduanya. Sejak itu, H dan I memilih tinggal di rumah orang tua H yang jaraknya tak terlalu jauh dari rumah keduanya di Kampung Paledang, Kecamatan Karangpawitan. 

Namun, di rumah orang tuanya, H dan I cenderung mengurung diri di kamar dan tak banyak bicara. "Di sini pun mereka tak begitu banyak bicara tapi lebih banyak terdiam, mungkin karena masih trauma," kata orang tua H, Agus Sopandi, Ahad (28/5).

Agus menyebut wajar kalau anak dan menantunya merasa stres lantaran proses pemeriksaan yang dilakukan kepolisian. Apalagi, keduanya sempat diduga mempunyai keterkaitan dengan peledakan bom di Kampung Melayu. 

Menurut Agus, pemeriksaan dilakukan di dua kantor kepolisian. Awalnya H dan I diperiksa di Mapolsek Karangpawitan sekitar pukul 09.00 WIB. Tetapi sekitar pukul 11.00 WIB, mereka dibawa ke Mapolres Garut. 

Berdasarkan penuturan H kepada pemeriksaan, baik di Mapolsek Karangpawitan maupun Mapolres Garut, tak berlangsung lama. Polisi juga tidak mengajukan banyak pertanyaan sehingga H dan istrinya diperbolehkan pulang pada sore hari.

"Mereka datang ke sini (rumah Agus) ketika magrib. Mereka ingin tinggal dulu di sini mungkin untuk mengurangi rasa syok," ujar dia.

Densus 88 Mabes Polri menggeledah rumah H dan I pada Jumat (26/5) pagi. Warga Kampung Paledang, Kelurahan Suci Kaler, Kecamatan Karangpawitan, Garut, itu juga dibawa ke kantor polisi. 

Pasangan suami istri tersebut diamankan karena istrinya merupakan adik kandung terduga pelaku bom bunuh diri. Mabes Polri mengidentifikasi Ahmad Syukri sebagai satu dari dua jenazah yang diduga melakukan peledakan di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5). Satu jenazah lainnya diidentifikasi atas nama Ichwan Nurul. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement