Senin 17 Dec 2018 10:48 WIB

Begini Cara Polres Tasik Merangkul Keluarga Terduga Teroris

Polres Tasik memfasiltasi keluarga teroris menjenguk keluarganya di tahanan.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Andi Nur Aminah
 Sejumlah anggota keluarga terduga teroris tiba di Mapolres Tasik  pada Jumat (14/12) setelah menjenguk terduga teroris di Jakarta. Kedatangan  mereka disambut oleh Kapolres Tasikmalaya Kota, AKB Febry Kurniawan Ma'ruf  yang juga sempat menyampaikan pembinaan kepada anggota keluarga tersebut.
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Sejumlah anggota keluarga terduga teroris tiba di Mapolres Tasik pada Jumat (14/12) setelah menjenguk terduga teroris di Jakarta. Kedatangan mereka disambut oleh Kapolres Tasikmalaya Kota, AKB Febry Kurniawan Ma'ruf yang juga sempat menyampaikan pembinaan kepada anggota keluarga tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota merangkul para anggota keluarga terduga teroris dengan menciptakan hubungan yang baik. Kapolres Tasikmalaya Kota, AKB Febry Kurniawan Ma'ruf mengatakan, salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui pemberian fasilitas untuk menjenguk terduga teroris yang tengah ditahan di Jakarta.

Beberapa terduga teroris merupakan warga Tasikmalaya, Jawa Barat. Karena itulah langkah ini coba dilakukan terhadap keluarga terduga teroris itu. “Pada Kamis (13/12) lalu, kami memberangkatkan sejumlah keluarga untuk ke Jakarta dan kini telah kembali lagi ke Tasik pada Jumat (14/12) dini hari,” kata Febry di Mapolres Tasik Kota, akhir pekan lalu.

Total, terdapat belasan anggota keluarga dari delapan terduga teroris. Belasan keluarga itu terdiri atas balita, istri terduga maupun orang tua terduga. Mereka diberangkatkan ke Jakarta menggunakan bus berukuran sedang.

Menurut Febry, seluruh anggota keluarga itu juga mendapat pembinaan deradikalisasi. Program strategis dalam rangka pencegahan ini pun telah dilakukan selama sekitar enam bulan.

“Program ini juga mencakup pemberian modal usaha bagi anggota keluarga. Sehingga, para anggota keluarga dapat tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari mengingat sejumlah tulang punggung dari keluarga tersebut tengah ditahan di Cipinang,” ujarnya.

Ia pun menekankan, berkat berbagai langkah pendekatan yang baik, sejumlah anggota keluarga itu bersedia dirangkul lewat beberapa program strategis itu. Menurutnya, program deradikalisasi ini sesuai dengan amanat dari Kapolda Jawa Barat agar jajaran kepolisian dapat melakukan upaya untuk memutus mata rantai paham terorisme.

Terlebih, program ini dinilai sangat diperlukan mengingat selama ini keluarga terduga mendapatkan tekanan sosial di lingkungan sekitarnya. “Kami sangat memperhatikan dampak psikologis anggota keluarga itu. Oleh karena itu kami melakukan berbagai upaya agar anggota keluarga tersebut tak termarginalkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Salah satu keluarga terduga teroris berinisial DT, mengaku sangat menyambut positif atas seluruh program yang dilakukan itu. Ia pun merasa sangat bersyukur karena telah diberikan kemudahan dalam menjenguk anaknya yang tengah ditahan di Cipinang.

“Saya sangat berterimakasih. Walau bagaimanapun, kami sangat berharap dapat terus diberikan kemudahan dalam menjenguk anggota keluarga kami yang tengah ditahan” ujar DT.

Eric Iskandarsjah Z

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement