Ahad 28 May 2017 18:01 WIB

Pascaledakan, PT Transjakarta Siapkan 1.500 CCTV dan 300 Orang Control Room

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Maman Sudiaman
Setiap halte busway dilengkapi dengan CCTV.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Setiap halte busway dilengkapi dengan CCTV.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascaledakan bom di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta Timur, PT Transjakarta akan terus tingkatkan keamanan di halt-halte utama. Salah satu peningkatan keamanan halte, dengan dipasangkan metal detector dan 1.500 kamera close circuit television (CCTV). Sekitar 300 orang dipekerjakan untuk control room CCTV.

Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono, mengatakan telah menyiapkan 1.500 CCTV yang akan terpasang di halte-halte Transjakarta dari total 238 halte yang ada. "Kita pekerjakan 300 orang di control room kami dengan tiga shift," ujar dia saat konferensi pers di Halte Kampung Melayu, Jakarta Timur, Ahad (28/5) pagi.

CCTV tersebut akan sangat membantu dalam mengenali setiap gerak-gerik penumpang yang berseliweran di halte-halte Transjakarta. Pemasangan CCTV dan juga metal detector, tidak bisa diberitahukan dimana saja titik-titiknya. "Yang jelas, kami sudah siapkan metal detector, kami harapkan minggu depan sudah dijalankan. CCTV juga sudah kami siapkan. Belum bisa kita beritahukan sekarang. Karena menyangkut pelayanan publik, kami ingin cepat," kata Budi.

Sementara, PLT Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful, menyebutkan halte Transjakarta Kampung Melayu merupakan halte yang sangat strategis karena melayani empat rute, dan sekitar 60 orang naik turun melalui halte tersebut. "Untuk tempat keramaian agar lampunya lebih terang, CCTV juga harus lengkap. Sasarannya acak, terutama di kerumunan," kata dia.

Halte tersebut, menjadi pusat, dimana pada Rabu kemarin ramai jelang libur, dan yang menjadi sasaran adalah anggota kepolisian. CCTV dan metal detector, dikatakan Djarot, pada awalnya memang akan menimbulkan rasa kurang nyaman, namun ke depannya semua akan terbiasa demi keamanan bersama.

"Pertama pengamanan dari internal dulu, baru nanti dibantu polisi. CCTV itu sangat efektif ya, apapun terekam semua. Sifatnya tertutup, makanya terduga itu cepat tertangkap dikenali. Kepolisian kita butuh bantuan juga, untuk baca gerak-gerik orang yang mencurigakan. Kenapa cepat diketahui, karena dibantu CCTV itu," papar Djarot.

Selain itu, Dirut PT Transjakarta, menghimbau kepada seluruh pengguna Transjakarta agar terus berikan informasi kepada pihaknya. Terutama bila melihat pergerakan yang mencurigakan di sekitar wilayah Transjakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement