Kamis 25 May 2017 16:03 WIB

Polisi Periksa Rumah Terduga Pelaku Ledakan Kampung Melayu

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Israr Itah
Aparat polres Cimahi memasang garis polisi di rumah AS, warga RT 02 Kampung Ciranji, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat yang diduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu.
Foto: REPUBLIKAFOTO/M Fauzi Ridwan
Aparat polres Cimahi memasang garis polisi di rumah AS, warga RT 02 Kampung Ciranji, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat yang diduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu.

REPUBLIKA.CO.ID, CIPONGKOR -- Densus 88, Polres Cimahi, beserta anggota TNI memeriksa rumah warga berinisial AS di Kampung Ciranji RT 02 RW 05, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (25/5). AS diduga sebagai salah pelaku teror bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (24/5) malam.

Ketua RT 02, Zainal Mutaqin (50) membenarkan bahwa sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, aparat kepolisian berjumlah sebanyak 15 orang mendatangi dan menggeledah rumah AS. Tidak lama dari itu, sekitar pukul 05.00 WIB, orang tua AS yang rumahnya bersebelahan dengan rumah AS dibawa oleh aparat.

"Saya tidak tahu alasan ibunya (E) dibawa aparat. Saya juga kaget dengan kedatangan aparat. Mereka menanyakan AS," ujarnya kepada wartawan di rumah AS.

Dia mengaku tidak menyangka akan ada aparat yang menggeledah rumah AS. Bahkan, ia masih bertanya-tanya masalah yang menjerat AS.

Zainal mengutarakan, AS sudah sekitar lima bulan terakhir tidak tinggal di rumah yang diberi oleh orang tuanya tersebut. Yang bersangkutan telah pindah mengontrak di Garut bersama istrinya berinisial H yang berasal dari Padang dan anaknya dekat dengan rumah adiknya berinisial I.

"Anaknya itu tertutup. Sehari-hari (AS) bekerja sebagai penjahit busana muslim. Pindah ke Garut bawa peralatan jahit juga, katanya ingin pindah usaha," ungkapnya. Zainal mengaku terakhir kali bertemu dengan AS saat yang bersangkutan meminta surat pindah 5 bulan terakhir.  

Rosidah (80), nenek AS mengaku kaget banyaknya aparat kepolisian yang menanyakan cucunya tersebut. Bahkan, ia berharap yang bersangkutan baik-baik saja. Sebab, AS dikenal sebagai sosok yang soleh. Namun, ia mengakui cucunya tersebut sudah jarang menghubungi keluarga di Cipongkor. 

"Bapaknya itu, naib (penghulu). Rumah yang ditempati itu dikasih dari ibunya," ungkapnya. Ia mengaku khawatir dengan masalah yang menimpa cucunya tersebut. Ia berharap, masalah apapun yang dihadapi cucunya bisa selesai. 

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, rumah AS terlihat sepi. Aparat dari Polres Cimahi bersama anggota Kodim 0609/Kabupaten Bandung sekitar pukul 14.17 WIB berjaga di rumah milik AS. Sekitar pukul 14.41 WIB, tim Inafis Polres Cimahi memasang garis polisi di rumah milik AS dan orang tuanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement