Kamis 25 May 2017 09:24 WIB

Bom Kampung Melayu Terkait dengan Serangan ISIS di Belahan Dunia?

Rep: Santi Sopia/ Red: Nur Aini
Suasana kawasan terminal Kampung Melayu setelah ledakan yang diduga berasal dari aksi bom bunuh diri, Rabu (24/5)
Foto: Ali Yusuf/Republika
Suasana kawasan terminal Kampung Melayu setelah ledakan yang diduga berasal dari aksi bom bunuh diri, Rabu (24/5)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Intelijen Wawan Hari Purwanto menyebut peristiwa teror ledakan bom di area Halte Trans Jakarta Kampung Melayu, Jakarta Timur tak hanya bisa dilihat dari kacamata lokal. Ia juga mengaitkan ledakan yang diduga bom bunuh diri itu sebagai bagian taktik secara global. Ia mencontohkan teror yang belakangan terjadi sejumlah negara, termasuk di Eropa.

"Tidak hanya melihat lokal tapi global. Inggris, Prancis, Belgia, mereka kurang apa? Ini global, menunggu timing saja, timing pas maka dia, masuk. Ini yang terjadi," ujar Wawan kepada Republika.co.id, Kamis (25/5).

Tim Ahli BNPT itu menengarai teror tersebut bagian dari serangan acak dari ISIS. Ia mengatakan teror terjadi di Asia Tenggara, Filipina dan mengajak ikut serta yang ada di Indonesia. Teror pada Senin (22/5) di Manchester, Inggris, akhirnya merembet ke Indonesia.

Jaringan begerak dan melakukan teror di lokasi yang dianggap sekiranya memungkinkan. Di negara manapun, maka langsung dilakukan teror. Para pelaku, kata Wawan, diperintah oleh pimpinan Suriah kembali ke negerinya masing-masing. "Termasuk di Indonesia, main hantam saja. Sebelumnya di sejumlah negara di Eropa dan di Filipina Selatan, sama bahkan dikuasai satu kota," ujarnya.

Total korban tewas akibat bom di Kampung Melayu, Rabu (24/5) malam sebanyak lima orang. Dua orang yang tewas diduga pelaku, tiga orang lainnya adalah personel Polri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement