REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suara mesin genset atau disel 220 V terus menderu. Suaranya mendominasi suasana malam di terminal Kp Melayu, Jakarta Timur, Kamis, (25/5). Genset ini difungsikan sebagai energi tambahan bagi penerangan.
Setelah ledakan (yang terjadi sekitar pukul 20.45 berdasarkan pengakuan saksi Budi Wibowo), terminal warisan kolonial Belanda ini sampai pukul 02.30 masih terlihat ramai. Puluhan anggota polisi berjaga-jaga ketat mengawasi.
Jadi keramaian saat ini bukan disebabkan oleh aktivitas warga melainkan aktivitas nggota polri yang sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Berdasarkan pengamatan Republika.co.id di belakang garis polisi, petugas khusus yang mengidentifikasi suatu peristiwa terlihat masih sibuk bekerja.
Dengan setelan seragam bertuliskan Labfor, mereka sibuk bekerja. Terlihat kantong plastik bening berbagai ukuran selalu ada di tangannya. Sesekali mereka jinjing setelahnya diterawang dan didekatkan ke cahaya lampu setelah itu dijejerkan di bawah.
"Jangan dekat-dekat mas identifikasi belum selesai," katanya ketika Republika.co.id mendekat untuk mengetahui apa yang mereka pungut itu.
Deretan mobil patroli sampai mobil pribadi bernomor khusus intansi polri mendominasi terminal bayangan ini. Jumlahnya mendominasi daripada angkutan umum jenis mikrolet yang biasa mangkal di terminal ini.
Republika sempat menyodorkan rekaman ke Kepala BIN, Jenderal Budi Gunawan namun diadang petugas polisi berlaras panjang. Budi ke TKP menggunakan motor gede warna putih dikawal sekitar enam anggota polisi lengkap dengan senjata. Sampai pukul 03.08 WIB, olah TKP masih terus dilakukan warga juga masih banyak yang berdatangan.