REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk memaksimalkan pertemuan IMF World Bank pada Annual Meeting 2018 mendatang pemerintah akan menambah anggaran dana yang akan dialokasikan untuk pengembangan lima destinasi wisata. Lima destinasi wisata tersebut nantinya akan dikunjungi oleh anggota WB dan IMF sehingga bisa menjadi peluang dan daya tarik investasi lanjutan.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumberdaya, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah masih menghitung berapa tambahan biaya yang akan dialokasikan untuk bisa mempercepat pembangunan dan pengembangan di lima destinasi wisata tersebut. Saat ini, Kementerian PUPR yang mendapatkan mandat untuk menghitung berapa jumlah tambahan dana tersebut.
"Kita mau ada tambahan dana sedikit, supaya itu lima destinasi wilayah bisa cepat kita selesaikan. PUPR sedang mengerjakan itu," ujar Luhut di Kantornya, Selasa (23/4).
Luhut mengatakan lima destinasi wilayah tersebut antara lain Bali, Borobudur Otorita sampai kepada wilayah Karimun Jawa, Labuan Bajo, Toraja dan Danau Toba. Luhut mengatakan, untuk wilayah Bali sendiri akan mendapatkan dana sekitar 300 hingga 400 miliar dolar untuk bisa mengambangkan potensi wisata.
"Tapi overall semua berjalan dengan baik. Kita persiapkan 5 tourist destination untuk para peserta annual meeting. Yaitu Danau Toba, Borobudur Otorita sampai Karimun Jawa dan selatan Jogja, Bali, Labuan Bajo, Toraja. Nah itu semua sedang dipersiapkan. Memang akan ada dana ekstra yang diperlukan, tapi saya lihat tidak terlalu jadi masalah," ujar Luhut.
Ia mengatakan pada pertemuan Annual Meeting nanti sekitar ada 12 ribu hingga 15 ribu orang yang akan datang ke Indonesia. Hal ini menurut Luhut merupakan salah satu potensi ke depan. Ia mengatakan, jika lima wilayah tersebut terpampang dengan baik maka akan meningkatkan peluang investasi ke depan.