REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, membangun jaringan pipa air bersih sepanjang sekitar 40 kilometer untuk menjaring pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum dari kalangan industri.
"Jaringan pipa ini akan dibangun mulai dari daerah Jatiluhur hingga ke Kecamatan Cibatu," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, saat dihubungi di Purwakarta, Selasa (16/5).
Ia mengatakan, jika jaringan pipa air bersih tersebut sudah dibangun, maka mulai 2018 seluruh industri di daerah sekitar Jatiluhur hingga Cibatu wajib menggunakan air PDAM.
Selama ini, kata dia, seluruh industri di Purwakarta menggunakan air bawah tanah. Padahal, penggunaan air bawah tanah itu ilegal. Karena itu, pihaknya berupaya untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.
"Solusinya memerluas jaringan pipa air bersih PDAM. Supaya bisa menjangkau pelanggan dari industri," katanya.
Dalam melakukan pembangunan jaringan pipa air bersih itu, pembiayaannya berbagi dengan pemerintah pusat dengan anggaran sekitar Rp 500 miliar.
Anggaran tersebut untuk menambah jaringan pipa sepanjang 40 kilometer dan membeli mesin pompa baru senilai Rp33 miliar.
Ia mengatakan, pengerjaan pembangunan jaringan pipa air bersih tersebut akan terus dikebut agar pada awal tahun 2018 bisa selesai.
"Kalau pipanisasi itu rampung, kita akan hentikan pemanfaatan air bawah tanah ilegal. Kalau ada industri yang nakal, akan dikenakan sanksi tegas," kata Dedi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
