Senin 15 May 2017 14:03 WIB

Wapres: Pilkada Selesai, Seharusnya Sudah Saling Memaafkan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Wapres Jusuf Kalla (kiri) didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kedua kiri) meniup lilin ketika HUT Jusuf Kalla di Jakarta, Senin (15/5).
Foto: Antara/Saptono
Wapres Jusuf Kalla (kiri) didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kedua kiri) meniup lilin ketika HUT Jusuf Kalla di Jakarta, Senin (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersatu kembali setelah pilkada selesai. Ia meminta agar seluruh masyarakat Indonesia untuk saling memaafkan dan tidak usah lagi memperpanjang persoalan.

"Jangan karena pilkada menyebabkan begini, kalau mau memperpanjang tidak akan pernah habis karena bangsa ini besar kalau masih saling curiga. Karena perkara ini kan asal usulnya dimulai di pilkada kemudian saling ucap mengucap yang menyebabkan salah pengertian dan menjalar ke mana-mana," kata Jusuf Kalla, Senin (15/5).

Ia khawatir riak-riak disintegrasi muncul jika seluruh elemen masyarakat tidak mengatur kembali silaturahim, saling bersinergi, dan mengatur kembali persatuan. Selain itu, seluruh elemen masyarakat dan para petinggi partai politik juga diimbau untuk saling menerima serta menghormati hasil pilkada dengan baik karena hal ini merupakan proses demokrasi.

"Sehingga tidak menimbulkan kalah menang tetapi bagian daripada demokrasi, dan juga seluruh masyarakat kembali bersatu melupakan perbedaan-perbedaan karena agama, perbedaan karena suku dan bangsa. Mari kita bersatu kembali," ujar Jusuf Kalla.

JK pun mengingatkan agar masyarakat tidak melupakan hal-hal yang lebih penting dan konstruktif untuk membangun Indonesia yang lebih maju.

"Tentu kita harapkan negara maju dengan persatuan yang baik, dalam suasana begini kadang-kadang perkiraan ataupun ada suasana yang saling curiga bangsa ini ataupun kurang pengertian, ya mari kita satukan kembali tujuannya jangan kondisi begini menyebabkan tujuan kebangsaan kita yaitu masyarakat yang adil dan makmur (menjadi) terbengkalai," ujar Jusuf Kalla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement