REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengajak perusahaan swasta untuk berinvestigasi listri di desa. Ini akan menjadi solusi permasalahan listrik di sejumlah daerah. Eko mengatakan penyelesaian krisis listrik tidak bisa hanya mengandalkan PLN.
"Sampai lebaran kuda pun tidak bakalan tuntas," kata dia melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (11/5).
Eko tidak hendak menyalahkan PLN. PLN memiliki tanggung jawab yang sangat besar memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. "Permasalahan listrik itu mesti dikerjakan secara keroyokan," ujar dia saat menjadi narasumber dalam acara seminar nasional diskusi bulanan yang digelar oleh Forum Energizing Indonesia Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI di hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Rabu (10/5) malam.
Eko menuturkan, sekarang sudah ada aturan perusahaan swasta dapat berinvestasi untuk pembangunan power plant di desa tanpa bekerjasama dengan PLN. "Swasta boleh invest hingga 5 MW di desa," kata dia.
Eko menyampaikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga bisa membantu pembangunan transmisi listrik melalui dana desa. Cara ini akan membuat BUMDes memiliki pendapatan. Pemerintah sudah membuat model bisnis. "Rata-rata satu desa satu megawatt. Entah listrik tenaga surya atau air," kata dia.
Mengenai harga, Eko mengatakan disesuaikan dengan kondisi masyarakat desa. Dia mengakui pemerintah belum memikirkan masalah harga. Sebab, dia menuturkan, yang terpenting membangun infrastruktur listrik.
"Apakah nanti bisa di subsidi oleh BUMDes atau bagaimana, yang terpenting kita bangun aja dulu agar desa menjadi terang benderang," ujar dia.