Rabu 10 May 2017 17:39 WIB

Djarot Bantah Tensi Darah Ahok Naik Saat Ditahan

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Bayu Hermawan
Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat membantah kabar tensi darah terpidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) naik saat di dalam LP Cipinang.

"Bukan naik, tensi darah normal tapi sedikit syok saat tahu putranya Daud sakit," ujar Djarot di Balai Kota, Rabu (10/5).

Djarot melanjutkan, Ahok kemudian menelpon putra bungsunya, Daud Albeenner Purnama.   "Salah satu pertanyaannya adalah apakah papa pulang atau enggak. Ini otomatis ya. Tapi cukup baik. Tensi naik turun itu biasa," katanya.

Sebelumnya, beredar broadcast di aplikasi Whatsapp mengenai tensi Ahok yang sempat naik. Sebab, Ahok ditempatkan satu kamar dengan mantan anak buahnya yang dipenjarakan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memvonis Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan hukuman pidana dua tahun penjara. Ahok dinilai terbukti melakukan penodaan agama. Pascapersidangan, Ahok kemudian langsung ditahan di Lapas Cipinang, Jakarta Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement