Sabtu 06 May 2017 19:45 WIB

Warga Tulungagung Kembangkan PJU Tenaga Hibrida

Perawatan penerangan jalan umum. Ilustrasi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Perawatan penerangan jalan umum. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Sekelompok ilmuwan warga di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, berhasil menciptakan unit penerangan jalan umum tenaga hibrid, yakni menggunakan sumber energi panel surya dikombinasikan dengan tenaga kincir angin vertikal (vertical windmill).

Salah satu tim riset yang tergabung di bawah payung pos pelayanan teknologi tepat guna (Posyantek) "Kedung Tekno Jaya", Hari Wijaya, Sabtu menjelaskan, PJU tenaga hibrid karya mereka merupakan terobosan solusi atas sistem panel surya yang kerap terkendala cuaca.

"Dengan teknologi hibrid ini, sumber energi tidak lagi bergantung pada panel surya. Tapi bisa mengandalkan pada tenaga angin melalui sistem kincir angin vertikal yang kami pasang di puncak tiang PJU," katanya.

Di bengkel yang juga menjadi laboratorium sekelompok ilmuwan warga dari beberapa latar belakang keilmuan seperti teknik kimia, elektronika, mesin industri hingga kelistrikan itu, sebenarnya ada sejumlah produk industri kreatif dihasilkan.

Salah satu yang barusan dipamerkan dalam pameran produk unggulan dalam rangka bulan bakti gotong-royong masyarakat (BBGRM) XIV dan hari kesatuan gerak PKK se-Jatim di GOR Lembupeteng Tulungagung, Selasa (3/5) hingga Jumat (5/5) adalah inovasi PJU tenaga hibrida tersebut.

Hasilnya, meski nilai hadiah tidak besar, menurut ketua tim riset Posyantek Kedung Tekno Jaya Heru Widodo cukup memuaskan karena karya mereka meraih juara 1 untuk kategori industri kreatif teknologi tepat guna.

"Positifnya, karya kami diakui oleh Pemprov Jatim sebagai produk unggulan terbaik," katanya.

Menurut penjelasan tim riset lain, Setyo Wahyu, inovasi PJU tenaga hibrid dilatarbelakangi dua hal. Pertama, kata Setyo atau Tyo, adalah kontur wilayah di Tulungagung yang berangin tapi kurang dimanfaatkan sebagai sumber energi.

Dan kedua, lanjut dia, kelemahan mendasar sistem panel surya pada unit PJU atau sarana elektronis-kelistrikan lain yang mengandalkan panas matahari sebagai sumber energi alternatif di luar PLN.

"Sumber listrik tenaga matahari akan mengalami kendala (energi) saat cuaca mendung, misal dua hari berturut sehingga menyebabkan unit PJU atau lainnya tidak bisa beroperasi. Dengan teknologi hibrid, kendala cuaca bisa diatasi selama ada angin yang bisa menggerakkan kincir angin vertikal pada unit terpasang," ujarnya.

Hari, Heru dan Tyo sepakat mengatakan inovasi teknologi hibrid pada unit PJU karya mereka, yang dibantu sejumlah teknisi, adalah pioner atau yang pertama di Indonesia.

Dibanding PJU panel surya yang dijual di pasaran, unit PJU tenaga hibrid karya tim riset warga di Tulungagung ini jauh lebih murah dan efisien.

Menurut Hari, satu unit PJU tenaga hibrid itu dijual Rp 17 juta, jauh di bawah PJU tenaga surya yang rata-rata dijual di kisaran harga Rp 23 jutaan.

"Kami belum memproduksi masal karena terkendala permodalan. Tapi berapapun kami bisa layani jika ada pesanan, seperti barusan ada permintaan dari Papua untuk bikin 200 unit PJU tenaga hibrid, asal pembayaran DP dan pelunasan 'clear'," katanya.

Dijelaskan, setiap unit PJU tenaga hibrid karya tim riset warga di Posyantek Kedung Tekno Jaya diklaim mampu menghasilkan energi listrik sebesar 100 watt yang diolah atau dikonversi dari tenaga angin berkecepatan 11 meter/detik.

"Kekuatan lampu PJU itu rata-rata antara 30-60 watt sehingga generator kami desain memproduksi hingga 100 watt, gabungan dari konversi energi surya dan tenaga kinetis angin yang menggerakkan kincir angin vertikal," paparnya.

Hari dan tyo menjelaskan produk PJU tenaga hibrid tersebut cocok untuk kawasan pesisir yang bertenaga angin kuat, maupu untuk kawasan perkotaan dengan tekanan angin rendah seperti Tulungagung maupun daerah lainnya.

"Meskipun kecepatan angin lemah dengan kekuatan minimal 1,5 meter per detik, sudah bisa menghasilkan energi untuk disimpan di sistem 'powerbank' yang terpasang di bawah panel kontrol pengatur sumber listrik yang masuk maupun keuar ke lampu PJU," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement