Jumat 05 May 2017 11:51 WIB

Jelang Aksi Simpatik 55, Lalin Dekat Stasiun Gambir Padat

Rep: Muhyiddin/ Red: Israr Itah
Suasana lalu lintas di seputar Masjid Istiqlal menjelang Aksi Simpatik 55, Jumat (5/5).
Foto: REPUBLIKA/Ali Yusuf
Suasana lalu lintas di seputar Masjid Istiqlal menjelang Aksi Simpatik 55, Jumat (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Aksi Simpatik 55, lalu lintas di dekat Stasiun Gambir tampak padat. Beberapa pemuda yang mengenakan baju bertuliskan 'Satgas Pembela Islam' tampak mengarahkan kendaraan yang akan melewati persimpangan di sebelah selatan Stasiun Gambir.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Jumat (5/5), sekelompok pemuda tersebut juga dibantu para petugas Dinas Perhubungan dan beberapa petugas kepolisian dalam mengatur arus lalu lintas. Bahkan, pihak kepolisian kini sudah menutup jalan ke arah Masjid Istiqlal.

Sementara, massa aksi yang datang dari arah Tugu Tani memilih berjalan kaki lantaran kondisi lalu lintas yang tidak mungkin dilewati. Salah satu massa aksi asal Kebon Nanas, Ardi (27) bahkan memarkir motornya di daerah Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.

"Gak apa-apa bang, dari Ciamis jalan kaki juga gak apa-apa," ujarnya kepada Republika.co.id saat berjalan kaki menuju Istiqlal.

Massa Aksi Simpatik 55 tersebut akan melakukan longmarch dari Masjid Istiqlal menuju Kantor Mahkamah Agung setelah menunaikan ibadah Shalat Jumat. Aksi yang digelar oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI tersebut digelar untuk mengawal majelis hakim kasus penistaan agama agar memberikan putusan yang seadil-adilnya untuk menghukum terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Wakil Ketua GNPF MUI, Ustaz Zaitun Rasmin mengatakan bahwa Aksi Simpatik 55 ini sejatinya merupakan usaha umat Islam untuk menunjukkan bahwa ada ketidakadilan dalam putusan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus penistaan agama. Ahok yang menjadi terdakwa hanya dituntut satu tahun penjara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement