Rabu 26 Apr 2017 14:24 WIB

Pembangunan Simpang Susun Semanggi Capai 75 Persen

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana kepadatan kendaraan di sekitar proyek pembangunan Jalan Layang Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Senin (21/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Suasana kepadatan kendaraan di sekitar proyek pembangunan Jalan Layang Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Senin (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengungkapkan sebanyak 295 segmental box girder (SBG) di dua ramp simpang susun Semanggi, rampung dipasang. Artinya, saat ini, pembangunan sudah mencapai 75 persen.

Yusmada berkata, setelah pemasangan SBG, pihaknya akan menyelesaikan beberapa bagian seperti on off ramp, parapet (barier), pelapisan hotmix disertai rambu dan pencahayaan bangunan jembatan. "Kami juga akan mengembalikan kondisi taman dan jalan yang terdampak pembangunan," ujarnya, Rabu (26/4).

Ia melanjutkan, ihwal pencahayaan bangunan jembatan, pengoperasiannya akan terintegrasi dengan sistem smartcity mulai dari pengaturan warna serta pola pencahayaan. "Kami punya waktu dua bulan untuk mengebut pengerjaan. Rencana Juli akan kami uji coba open traffic," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut Simpang Susun Semanggi akan mengurangi kemacetan di area tersebut hingga 30 hingga 40 persen dari sebelumnya. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau proyek simpang susun Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (23/2).

"Kira-kira mengurangi 30 hingga 40 persen kemacetan dan juga tidak mengubah karakter kesejarahan dari Jembatan Semanggi yang sudah melegenda," katanya.

Presiden mengatakan Simpang Susun Semanggi sepanjang 1,8 km tersebut juga diharapkan rampung pertengahan tahun ini. Persimpangan tersebut diharapkannya pula akan menjadi solusi bagi masalah kemacetan di daerah Semanggi yang sudah bertahun-tahun dirasakan masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

"Dan ini dikerjakan oleh BUMN kita sendiri, Wijaya Karya," katanya.

Presiden secara khusus mengapresiasi BUMN tersebut yang dinilainya memiliki teknologi yang baik sehingga proses pembangunan proyek bisa berjalan sangat cepat. Bahkan pembiayaannya pun, kata Presiden, sangat efisien dan murah.

"Saya dengar dari Menteri PU dan Gubernur DKI habisnya Rp 360 miliar, saya acungi jempol pada cara-cara kerja cepat Wijaya Karya dalam menyelesaikan Simpang Susun Semanggi ini," katanya.

Presiden memberikan target bagi proyek tersebut rampung pada Juli atau paling lambat diresmikan pada 17 Agustus 2017. "Pertengahan tahun saya beri target Juli, lambat-lambat sedikit diresmikan 17 Agustus ya tidak apa-apa," kata Presiden yang menggelar jumpa pers tepat di proyek Simpang Susun Semanggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement