Senin 17 Apr 2017 12:49 WIB

IPW: Bom Mobil Cawang Seharusnya Mudah Diungkap

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane (kiri).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) diminta segera memburu kelompok pelaku teror bom mobil di Cawang, Jakarta Timur. Indonesia Police Watch (IPW) menilai jika tidak segera ditangkap, dikhawatirkan modus bom mobil tersebut akan menjadi tren yang diikuti kelompok lain untuk membuat kekacauan di tengah-tengah massa.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan Densus 88 sebenarnya cukup mudah untuk memburu pelaku dan pemilik mobil tersebut. "(Yakni) dengan cara melihat nomor casis mobil tersebut. Hal yang sama pernah dilakukan Polri saat memburu pelaku bom Bali I," ujarnya, Senin (17/4).

Menurut dia, kasus bom mobil molotov raksasa ini harus segera diungkap motifnya, apakah ingin membuat teror atau ingin memprovokasi umat Islam yang sedang melakukan pengajian. IPW sangat menyayangkan apabila Polda Metro Jaya terkesan lamban.

"Mereka tidak perlu menggunakan bahan peledak tapi cukup membawa puluhan jeriken bensin dan masukkan ke dalam mobil, lalu mobil dibakar dan pasti akan menyebabkan ledakan besar. Inilah yang perlu diantisipasi Polri agar kasus serupa tidak terulang," ujar Neta.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Ahad dini hari sekitar pukul 01.30 WIB ada sebuah mobil yang diduga sengaja dibakar usai tabligh akbar jamaah yang dihadiri Habib Rizieq Syihab di Cawang, Jakarta Timur. Mobil meluncur ke arah jamaah dan hampir melukai jamaah seandainya tidak ada sepeda motor yang mengadangnya. Ada pula dua mobil berisi delapan jeriken besar berisi bensin tidak jauh dari mobil yang terbakar yakni mobil Kijang Kapsul bernomor polisi B 7208 EQ dan mobil Kijang Grand bernomor polisi B 1552 AH.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement