Jumat 14 Apr 2017 15:24 WIB

Gudang Meledak, Polisi Sita Bahan Pembuat Petasan di Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Petasan
Foto: Antara
Petasan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebuah tempat atau gudang pembuatan petasan di Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi meledak Jumat (14/4) pagi. Peristiwa tersebut menyebabkan sejumlah rumah warga terutama bagian kacanya rusak karena pecah.

Tempat pembuatan petasan tersebut berada di Kampung Lembur Huma RT 02 RW 12 Desa Bojongsawah. Informasi dari Polres Sukabumi Kota menyebutkan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. 

"Laporan awal terjadi ledakan di saung atau gubug yang diduga membuat racikan petasan," terang Kabag Ops Polres Sukabumi Kota Kompol Sulaeman Salim kepada wartawan di lokasi kejadian.

Menurut dia, bangunan gubuk atau gudang pembuat petasan yang hancur itu ukurannya sekitar 2 x 4 meter. Informasi awal, tempat yang meledak tersebut merupakan milik AS (56) yang juga merupakan ketua rukun warga (RW) di kampung tersebut. Lokasi pembuatan petasan ini berada di sekitar pinggiran sawah atau sungai.

Sulaeman menerangkan, daya ledakan kejadian tersebut mencapai radius sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Dampaknya, sekitar lima unit rumah warga kacanya pecah. 

Namun pada saat polisi datang ke sana kaca tersebut memang sudah dibersihkan. Sulaeman menambahkan, polisi mendapatkan informasi ada dua orang warga yang menderita luka lecet akibat kejadian tersebut. Laporan tersebut kata dia ditidaklanjuti aparat kepolisian dengan mendatangi rumah sakit.  

Hasilnya, sambung dia di rumah sakit tidak ditemukan warga yang terluka akibat ledakan petasan. Selepas kejadian tersebut lanjut Sulaeman, polisi langsung melakukan penyisiran ke sejumlah tempat yang dijadikan tempat pembuatan atau penyimpanan petasan. 

Polisi lalu berhasil menyita timbangan, bahan potas, belerang, brown, tanah liat untuk padatan bawahan, dan selongsong untuk tempat petasan. Sulaeman menerangkan, pembuatan petasan di kampung tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau kucing-kucingan. Pasalnya, pemerintah setempat sudah berulangkali meminta agar warga tidak lagi membuat petasan. Terlebih, beberapa tahun yang lalu juga sempat terjadi ledakan akibat pembuatan petasan di kampung yang sama.

Salah seorang warga Desa Bojongsawah Ade Saifulloh (40) mengatakan, hanya sebagian kecil dari warga yang masih membuat petasan di kampung itu."Mereka melakukannya untuk menafkahi hidup sehari-hari," imbuh dia, yang bukan warga Kampung Lembur Huma namun sering berkunjung ke sana.

Ade menerangkan, seharusnya pemerintah memperhatikan nasib para pembuat petasan dengan melegalkannya. Ia mengatakan adanya ledakan di sebuah kampung pembuat petasan merupakan sebuah risiko tersendiri.

Informasi yang diperolehnya. ada dua orang warga yang mengalami luka ringan dan syok. Diduga sambung dia warga membuat petasan dalam rangka menghadapi bulan puasa mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement