Kamis 13 Apr 2017 09:50 WIB

Insiden Novel Bentuk Nyata Teror Terhadap Penegakan Hukum

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari
Penyidik KPK Novel Baswedan usai keluar dari rumah sakit, Selasa (11/4).
Foto: AP
Penyidik KPK Novel Baswedan usai keluar dari rumah sakit, Selasa (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi PPP MPR RI, Zainut Tauhid Saadi, menilai insiden yang menimpa Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan, merupakan bagian dari teror atas pemberantasan korupsi di Indonesia. Tindakan brutal dan biadab tersebut, kata dia, jauh dari nilai-nilai Pancasila dan bertentangan dengan moral agama. Dan patut diduga pelakunya adalah orang yang anti terhadap peberantasan tindak pidana korupsi.

"Tindakan sadis yang dilakukan terhadap saudara Novel Baswedan adalah bukti teror yang sangat nyata terhadap aparat penegak hukum yang ingin memberantas korupsi," katanya.

Karena itu kepolisian RI untuk segera mengusut tuntas pelakunya dan menangkap dalang di balik peristiwa tersebut. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini meminta kepada seluruh rakyat Indonesia, untuk terus mendukung KPK dan aparat penegak hukum lainnya untuk berperang melawan korupsi.

"Jangan pernah gentar dan menyerah kepada koruptor, meskipun resiko yang dihadapi sangat besar," ujar Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI ini

Zainut berharap negara jangan sampai kalah dengan para kriminal yang ingin merampok uang negara. Korupsi adalah kejahatan luar biasa dan musuh negara yang harus dibasmi dari negara Pancasila.

Sebab kejahatan korupsi di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Pelakunya bergerak secara terstruktur,  sistematis dan massif, dan sudah merambah pada semua sektor dan bidang kehidupan. Dari mulai bidang legislatif, eksekutif, yudikatif dan bidang-bidang lainnya dan jelas-jelas sangat merugikan keuangan negara.

Hukum jangan hanya tajam ke bawah tapi juga harus tajam ke atas. Siapa pun yang bersalah harus diseret ke pengadilan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Terhadap pelaku kejahatan korupsi harus dihukum seberat-beratnya. Sehingga rasa keadilan bisa dirasakan oleh semua masyarakat Indonesia tanpa pengecualiaan.

"Kami menyampaikan rasa simpati yang sangat mendalam kepada Saudara Novel Baswedan dan keluarganya, semoga beliau diberikan ketabahan dalam menerima musibah ini dan tetap semangat untuk berjihad melawan korupsi," ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement