Jumat 07 Apr 2017 00:04 WIB

Bintang Ganteng-Ganteng Serigala Ini Cerita Masa Kelamnya Terkait Narkoba

Jerry Intveld
Foto: instagram/jerryintveld_
Jerry Intveld

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Bintang sinetron dan FTV, Jerry Intveld, mendadak hadir di SMA Negeri 1 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Kehadirannya mengejutkan pelajar sekolah favorit tersebut.

"Ini pertama kali saya datang ke Sampit. Saya rela jauh-jauh datang ke sini untuk berbagi pengalaman dengan adik-adik pelajar di sini supaya jangan sampai terjerumus ke lembah narkoba. Narkoba itu menghancurkan kita," kata Jerry di Sampit, Kamis.

Pemeran Eksel di sinetron Ganteng-Ganteng Serigala ini bercerita panjang lebar masa kelamnya. Semasa SMA, Jerry mengaku jadi pecandu narkoba sejak dia bersekolah di Bandung.

Setelah pindah dan kariernya makin bersinar di Jakarta, ternyata membuat pria yang mengawali karier sebagai model ini makin dekat dengan narkoba. Awalnya mengonsumsi ganja, dia kemudian kecanduan ekstasi hingga empat butir sehari dengan menghabiskan biaya saat itu lebih dari Rp 1 juta per hari.

Tiga tahun menjadi budak narkoba, membuat kariernya nyaris hancur. Berbagai barang dan aset berharga habis terjual hanya untuk membeli narkoba hingga membuatnya benar-benar terpuruk.

Dia mengaku sangat bersyukur memiliki banyak teman dan keluarga yang selalu mendukungnya sehingga bisa kembali bangkit hingga kembali terkenal seperti sekarang. Kini dia bertekad ikut memerangi narkoba agar tidak merusak bangsa dan generasi muda.

"Dampak narkoba itu sangat buruk dan membuat kita seperti orang gila. Jauhi narkoba karena dia akan merusak masa depan kita," ajak Jerry.

Jerry datang atas undangan Bhayangkari Polres Kotawaringin Timur. Mereka menghadirkan Jerry untuk meramaikan acara Bhayangkari Goes to School dalam rangka hari ulang tahun ke-37 Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Kotawaringin Timur.

"Kami merasa memiliki tanggung jawab moral untuk turut menyelamatkan generasi muda dari narkoba, makanya kami menggelar penyuluhan ini. Narkoba tidak ada baiknya. Jelek semua. Makanya tidak perlu dicoba," kata Ketua Bhayangkari Polres Kotawaringin Timur, Deny Embarsari Siboro.

Penyuluhan ini penting karena pelajar perlu tahu tentang bahaya narkoba. Harapannya, mereka akan mampu membentengi diri agar tidak terjerumus narkoba.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement