Selasa 06 Feb 2018 04:13 WIB

IWAPI Beri Penyuluhan Narkoba kepada Anak Difabel

Banyak anak dengan keterbatasannya dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggung jawab.

Siswa anak berkebutuhan khusus (ABK) duduk diantara alat kesenian musik tradisi.
Siswa anak berkebutuhan khusus (ABK) duduk diantara alat kesenian musik tradisi.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Gorontalo memberi penyuluhan bahaya narkoba dan kesehatan reproduksi untuk anak berkebutuhan khusus dan difabel. Ini dilakukan sebab anak-anak difabel dan berkebutuhan khusus kerap menjadi sasaran kejahatan seksual dan narkoba.

Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Gorontalo Idah Syahidah, Senin (5/2), menjelaskan anak difabel termasuk yang sangat rentan untuk mengalami kejahatan seksual terlebih bila pelaku memanfaatkan kekurangan anak tersebut. Selain itu, kasus kejahatan narkoba juga kerap terjadi bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

"Banyak anak-anak yang dengan keterbatasannya dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. Misalnya, melakukan pelecehan seksual kepada mereka ataupun dengan sengaja mencekoki mereka dengan obat-obat terlarang," ujar Idah.

Dengan adanya sosialisasi kali ini, walaupun sederhana, diharapkan mereka bisa peka dan menjaga diri sendiri. Menurut dia, kejahatan terhadap anak berkebutuhan khusus harus mendapatkan perhatian dari semua pihak. Sebab, lanjutnya, kejahatan tersebut sering kali sulit terungkap.

Kegiatan ini juga sebagai rangkaian dari pencanangan HUT IWAPI ke-43 yang jatuh tanggal 10 Februari nanti. Pihaknya ingin berbagi rasa dan lebih peduli lagi terutama pada mereka yang memiliki keterbatasan serta berkebutuhan khusus.

"Walaupun mereka beda akan tetapi tidak dibeda-bedakan sehingga bisa ikut merasakan kebahagian seperti orang normal lainnya," katanya.

Kegiatan yang bekerja sama dengan KPAP Gorontalo, Dinas Kesehatan dan BNN Provinsi Gorontalo itu diakhiri dengan penyerahan bingkisan kepada anak-anak berkebutuhan khusus.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement