Kamis 06 Apr 2017 15:12 WIB

100 Penjor Hiasi Bandara Ngurah Rai

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Sejumlah pesawat berada di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, Rabu (18/5). (Republika / Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Sejumlah pesawat berada di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, Rabu (18/5). (Republika / Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai turut memeriahkan perayaan Galungan tahun ini. Bandara bertajuk leisure airport ini dihiasi lebih dari 100 penjor yang terbuat dari tiang bambu melengkung dan hiasan janur.

"Kami ingin membuat suasana bandara seperti pedesaan Bali yang kental dengan budaya, tradisi, dan keindahannya yang sudah terkenal di berbagai penjuru dunia," kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, Kamis (6/4).

Umat Hindu Bali merayakan Galungan yang jatuh pada Rabu (5/4) hingga Kuningan pada Sabtu (15/4). Keduanya merupakan hari raya untuk memperingati kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (kejahatan).

Ratusan penjor yang menghiasai Bandara Ngurah Rai terpasang mulai dari pintu masuk, area terminal, hingga akses keluar bandara. Penjor merupakan gambaran gunung tertinggi sebagai lambang kebaikan.

Penjor juga menghiasi seluruh rumah umat Hindu Bali di berbagai wilayah. Mereka yang memasang penjor berarti mengungkapkan rasa bakti dan terima kasihnya kepada Sang Hyang Widhi. Bambu melengkung itu dihias dengan kelapa, padi, bumbu, kue, pala bungkah, pala gantung, tebu, kain putih, kain kuning dan lainnya. Keindahannya menjadi daya tarik tersendiri, khususnya wisatawan yang datang ke Pulau Dewata.

Otoritas bandara juga menghibur pengunjung bandara dengan suguhan tarian tradisional, seperti Tari Topeng Tua, Cendrawasih, Sekar Jagat, Margapati, dan Legong Keraton. Penumpang yang sedang menunggu waktu terbang ikut serta merasakan nuansa Galungan di Bali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement