REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK-- Puluhan anggota DPRD Depok usai sidang paripurna di Gedung DPRD Depok kaget karena diminta untuk tes urine secara mendadak. "Ini ingin memastikan dari segi kelembagaan DPRD Kota Depok bersih dari penyalahgunaan narkoba," kata Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tengke Allo yang juga ikut tes urin, di aula rapat gedung DPRD Depok, Rabu (5/4).
Hendrik mengatakan dengan melakukan tes urin, diharapkan hasilnya tak ada yang positif menggunakan narkoba. Sekaligus membuktikan anggota DPRD bersih dari penyalahgunaan narkoba. "Kami melakukan tes urin ini bekerjasama dengan BNN dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok," terangnya.
Adapun yang mengikuti tes urin ada sekitar 40 dari keseluruhan 50 orang anggota DPRD Depok. Tak ketinggalan, Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna yang hadir dalam sidang paripurna tersebut juga ikut melakukan tes urine.
"Sedangkan yang berhalangan hadir, nantinya akan mengikuti tes urin susulan yang juga dilakukan mendadak," tutur Hendrik.
Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mendukung penuh kegiatan pelaksanaan pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi semua pihak. "Saya mendukung pelaksanaan tes urine ini, karena ini upaya dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba yang merupakan tanggungjawab bersama. Tapi saya berharap ini harus terprogram dan tidak parsial," harap Pradi.
Sebagian besar anggota DPRD Depok juga setuju dengan kegiatan tes urine ini. "Ya kalau kita sih bersyukur karena ini bagus untuk kesehatan. Biar kita tahu mana yang sehat, mana yang enggak. Saya berharap tes urine dilakukan lebih sering biar lebih transparan," tutur anggota DPRD dari Fraksi Gerindra, Rizky M Nor.
Salah satu anggota DPRD Depok, Supriyatni mengaku kaget dengan tes urine yang mendadak ini. "Iya saya kaget ketika ada pemgumuman agar semua anggota DPRD Depok yang ada di ruang sidang untuk tidak keluar ruangan. Enggak tahunya ada tes urine dan terpaksa deh buang air kecil," ungkapnya.