REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi II DPR RI menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper tes) terhadap 10 anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Ruang Komisi II DPR RI, Jakarta, pada Selasa (4/4). Uji kelayakan terbagi dengan dua sesi yakni sesi pertama untuk lima calon dan lima calon selanjutnya di sesi kedua.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Al Muzzammil Yusuf mengungkap, seperti halnya uji kelayakan terhadap calon KPU pada Senin kemarin, Komisi II akan mendalami pemahaman para calon berkaitan dengan Undang-undang dan kepemiluan.
Namun karena agenda kali ini khusus Bawaslu RI, maka yang ditekankan kali ini berkaitan tugas dan pokok Bawaslu yakni terkait pengawasan. Muzzammil mengatakan seluruh calon akan didalami berkaitan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman terkait pengawasan kepemiluan.
"Pengalaman itu kita gali dan komitmen serta integritas mereka selama ini," kata Al Muzzammil di Ruang Komisi II, Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (4/4).
Menurutnya, pengalaman para calon dari berbagai latar belakang juga menjadi salah satu yang didalami anggota Komisi II DPR RI, khususnya berkaitan pengawasan. Hal ini penting menurut Al Muzzammil, lantaran para calon Bawaslu nantinya akan melakukan pengawasan ekstra untuk Pemilu selanjutnya yang akan berturut-turut.
"Bagaimana strategi pengawasan jadi mengurangi pelanggaran-pelanggaran, money politic yang bertambah, money politic kan terus berkembang dari waktu ke WA (Whatsapps) bagaimana strategi mereka mengecilkan itu," katanya.
Anggota DPR dari Fraksi PKS tersebut mengungkap mekanisme dalam uji kelayakan itu, para anggota Komisi II DPR akan mendalami para calon setelah para calon memaparkan visi dan misi.
Adapun 10 calon anggota Bawaslu yang diuji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi DPR RI diantaranya:
1. Abhan
2. Abdullah
3. Ratna Dewi Pettalolo
4. Mohammad Nadjib
5. Fritz Edward Siregar
6. Herwyin Jefler Hielsa Malonda
7. Mochammad Afifuddin
8. Rahmat Bagja
9. Syafrida Rachmawaty Rasakan
10. Sri Wahyu Ananingsih
Ikuti Whatsapp Channel Republika
