Selasa 04 Apr 2017 08:13 WIB

Panglima TNI Beberkan 7 Langkah Negara Lain untuk Kuasai Indonesia

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pembekalan kepada 1.000 siswa/i SMA peserta Wisata Nusantara Bersatu dari seluruh Indonesia di Aula Jenderal Besar A.H. Nasution, Mabesad, Jakarta Pusat, Sabtu (21/1).
Foto: dok.Istimewa
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pembekalan kepada 1.000 siswa/i SMA peserta Wisata Nusantara Bersatu dari seluruh Indonesia di Aula Jenderal Besar A.H. Nasution, Mabesad, Jakarta Pusat, Sabtu (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan untuk waspada terhadap disintegrasi bangsa dan jangan sampai terpecah belah. Gatot juga mengingatkan agar Indonesia tidak lengah, sehingga tidak mudah dikendalikan oleh negara lain.

"Kita harus waspada terhadap disintegrasi bangsa dan jangan sampai terpecah belah. Justru harus jadi contoh dalam keberagamaan, bahasa, suku, adat dan budaya. Tetapi kalau kita lengah, dapat dikendalikan oleh negara lain," kata Gatot dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (4/4).

Gatot kemudian memaparkan tujuh langkah yang bisa dlakukan negara lain untuk menguasai Indonesia. Ketujuh cara tersebut adalah, menghancurkan perekonomian nasional. Kemudian, mereka juga bisa menggunakan cara kedua, yakni melemahkan ketahanan pangan.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah menguasai arus informasi dan menghancurkan moral. Keempat, mereka mencoba menguasai Indonesia dengan cara memengaruhi gaya hidup dan perilaku.

"Kelima, marakkan industri seks, narkoba dan miras. Keenam, lemahkan fungsi keluarga maupun sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, dan ketujuh, tumbuhkan faham radikal dan separatisme serta ciptakan friksi di mata masyarakat," kata Gatot.

Gatot kemudian memgingatkan untuk selalu mengamalkan dan mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab, menurut dia, Indonesia kuat karena mempunyai Pancasila yang menjadi dasar negara.

“Saya yakin dengan hal itu kita punya pondasi yang kukuh dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada, serta bisa percaya diri menyongsong masa depan,” ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement