Ahad 02 Apr 2017 23:10 WIB

Pascalongsor, Mensos Harap Warga Mau Direlokasi

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa kunjungi  lokasi longsor di dusun Tangkil Banaran, Ponorogo, Ahad (2/4).
Foto: Republika/Andrian Saputra
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa kunjungi lokasi longsor di dusun Tangkil Banaran, Ponorogo, Ahad (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO --- Mentri Sosial, Khofifah Indar Parawansa berharap korban selamat bencana longsor di Desa Banaran, Pulung, Ponorogo bersedia direlokasi ke temupat lain. Dia meminta Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk mencarikan lahan baru untuk dijadikan pemukiman warga yang terdampak longsor.

"Saya tanya, sembilan puluh persen merasa aman dan ingin direlokasi, ada dua persen yang ingin tinggal di lahan yang sama karena alasan sejarah dan lain sebagainya," tutur Khofifah usai meninjau langsung lokasi longsor yang melanda dua dusun yakni dusun Tangkil dan Dusun Krajan pada Ahad (4/2) saing.

Dia mengungkapkan usai Pemkab Ponorogo melakukan pendataan dan penyiapan lahan, Kemensos menanggung seluruh isi hunian tetapnya. Sementara bagi warga yang tetap ingin mendirikan pemukiman di lahan lama, Kemensos meminta BPBD untuk memastikan lahan tersebut berada di lokasi aman dari bencana.

"Kita berharap tentunya ada win-win solution, mereka yang ingin mendirikan rumah di lahan sebelumnya harus sudah teridentifikasi aman," kata dia.

Selain itu, Kemensos juga menyiapkan bantuan jaminan hidup bagi warga terdampak longsor. Jaminan hidup itu senilai Rp 900 ribu per orang. Dia menjelaskan jaminan hidup dapat dicairkan setelah 14 hari pasca tanggap darurat.

"Kami mengucapkan bela sungkawa terdapam kepada warga yang menjadi korban, kami juga salurkan santunan kepada ahli waris korban," kata dia.

Sementara itu hujan deras yang mengguyur Desa Banaran pada Ahad (2/4) siang membuat proses pencarian dihentikan. Rencananya tim gabungan tanggap darurat akan melanjutkan pencarian korban pada besok hari. Hingga saat ini, jumlah tim tanggap darurat berhasil menemukan dua jenazah korban bencana longsor yakni (65 tahun) dan Danu Setiawan (28 tahun). Keduanya merupakan warga Desa Banaran yang tinggal di dusun Tangkil.

Sementara itu sebanyak 200 warga yang selamat telah diungsikan ke posko dan pemukiman warga yang tak terdampak bencana. Longsor yang terjadi juga menyebabkan listrik di Dusun Tangkil dan Dusun Krajan mati. Posko tim evakuasi dan posko bantuan yang berada tak jauh dari titik bencana pun menggunakan mesin genset untuk penerangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement