REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, terus meningkatkan sanksi sosial untuk pelaku seks bebas atau mesum yang terjaring razia oleh tim keamanan guna memberikan efek jera.
"Salah satu peningkatan sanksi dengan mengantarkan pelaku seks bebas yang tertangkap langsung kepada keluarga dan tetangga sekitar," kata Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, di Padang, Kamis.
Dia menyebutkan peningkatan ini dilakukan dari sanksi berupa penangkapan, proses kemudian dibina melalui dinas sosial menjadi pemberian sanksi berupa tes HIV dan diantarkan langsung kepada keluarga pelakunya.
Tapi pada kenyataannya, kata dia, semakin banyak generasi muda yang melakukan perbuatan zina tersebut. Bahkan penderita penyakit HIV atau AIDS juga bertambah. Dengan diterima langsung oleh keluarga tentu akan memberikan malu bagi pelaku dengan harapan memberikan efek jera.
"Meski ini mungkin berimplikasi pada kondisi keluarga, namun sanksi sosial tersebut menjadi harapan adanya pembinaan lebih dari keluarga," kata dia.
Dia mengimbau kepada warga untuk meningkatkan intensitas pengawasan dan pembinaan terhadap anak-anaknya.
Kepala Satpol PP Padang Dian Fakri menambahkan setiap hari pihaknya terus meningkatkan pengawasan pada titik tertentu yang rawan perilaku seks bebas.
Sejauh ini kata dia, beberapa kawasan seperti hotel melati, tempat hiburan malam, kawasan Bukit Lampu, Pantai Padang, Taman Melati rutin dilakukan razia.